JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter Tina Talisa mengaku kesulitan mengontrol pendukung ketiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta saat penyelenggaraan debat publik kedua, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam.
Tina bersama akademisi Eko Prasodjo yang memandu pelaksanaan debat selama 2,5 jam. Mulai dari pukul 19.30-22.00 WIB.
"(Kesulitannya) mengendalikan penonton. Pertanyaan-pertanyaan berbeda untuk masing-masing kandidat memungkinkan mereka menawarkan gagasan dan ide masing-masing," kata Tina, saat ditemui wartawan usai penyelenggaraan debat.
Hal ini sudah diantisipasi sejak awal saat ia diskusi bersama moderator debat pertama, Ira Koesno.
(baca: Cerita Ira Koesno di Balik Debat Pertama Pilkada DKI)
Mereka sudah menduga besarnya semangat pendukung untuk mendukung jagoan mereka hingga terkadang melewati batas aturan.
"Tapi kami harus berulang-ulang mengingatkan para pendukung pasangan calon untuk kembali tenang. Kalau tidak tenang, yang rugi kita semua," kata mantan Presenter TV One tersebut.
Tina mengaku baru diberitahu ditunjuk menjadi moderator debat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada Senin (23/1/2017).
KPU DKI Jakarta menanyakan kesediaan Tina untuk menjadi moderator debat.
Tina menyepakati penawaran KPU DKI Jakarta setelah seluruh pasangan calon serta lembaga penyiaran juga menyetujui dirinya yang menjadi moderator.
Kemudian pada Kamis (26/1/2017), Tina bertemu dengan 4 panelis debat.
"Teman-teman bisa tahu panelis tak diketahui publik hingga malam diumumkan. Pertanyaan juga sangat rahasia, tak ada publik yang tahu, bahkan kami tak izinkan siapapun print naskahnya. Teman-teman bisa lihat di kamar saya, yang mencetak pertanyaan saya sendiri, ada di laptop dan printer di sana," kata Tina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.