JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Sylviana Murni, mengadakan dialog dengan warga Koperasi Flamboyan saat kunjungan kampanyenya ke Jalan Mustika Ratu, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Pada kesempatan itu, Sylvi sempat menjelaskan mengenai program dana bantuan bergulir Rp 50 juta per unit usaha.
Program tersebut diketahui merupakan salah satu program andalan Sylvi dan cagub pasangannya, Agus Harimurti Yudhoyono.
"Memberi kesempatan dengan modal bergulir kepada komunitas yang ingin usaha, kreatif, tapi enggak ada modal. Nanti program kami Rp 50 juta per unit usaha," ujar Sylvi kepada para hadirin yang mayoritas perempuan.
(Baca juga: Bagaimana Penilaian Publik terhadap Sylviana Terkait Dugaan Korupsi?)
Sylvi kemudian menjelaskan tata cara peminjaman dana. Ia menyebut dana bantuan bergulir nantinya disalurkan melalui koperasi yang ada saat ini.
Sementara itu, pendataannya akan dilakukan oleh kelurahan. "Nanti ajukan proposal ke pak lurah. Kita pertama akan mengalokasikan ke 20.000 masyarakat ekonomi ke bawah," ujar Sylvi.
Menurut Sylvi, program dana bantuan bergulir Rp 50 juta per unit usaha serta dua program unggulan lainnya, yakni pemberdayaan komunitas RT/RW sebesar Rp 1 miliar per RW dan bantuan langsung sementara (BLS), bukan merupakan program yang mustahil untuk diwujudkan.
(Baca juga: Dengan Kursi Roda, Nenek Ini Hampiri dan Kalungkan Ulos ke Sylvi)
Ia kemudian menyindir pihak yang mempersoalkan programnya itu. Dari hitung-hitungan Sylvi, anggaran untuk semua program unggulannya itu tak sebanding dengan APBD DKI yang mencapai Rp 70 triliun.
"20.000 masyarakat ekonomi ke bawah dikali Rp 50 juta berapa triliun? Rp 1 triliun. RW juga totalnya cuma Rp 2,7 triliun digabungin sama BLS. Semuanya sekitar Rp 4 triliun-Rp 5 triliun," ujar Sylvi.
"Enggak sebanding dengan anggaran DKI Rp 70 triliun. Daripada Rp 30 triliun nganggur, lebih baik kembalikan ke masyarakat," kata Sylvi.