Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bantah Buat Video Kampanye yang Mendiskreditkan Paslon Lain

Kompas.com - 10/02/2017, 14:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, membantah video "memilih menantu idaman" yang bermuatan iklan kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 dibuat dan diunggah pihaknya ke media sosial. Sandiaga mengaku tak tahu siapa pembuat dan penyebar video yang sudah viral di media sosial tersebut.

Dalam video itu diceritakan seorang anak perempuan yang meminta saran kepada orangtuanya untuk memilih calon suami. Calon pertama disebutkan tak memiliki pengalaman kerja namun kerap mendapat uang dari ayahnya untuk diberikan kepada si perempuan.

Lalu calon kedua diceritakan beda keyakinan dan sering berkata kasar namun pekerja keras. Sementara calon ketiga diceritakan memiliki karakter jujur, pekerja keras dan peduli dengan sekeliling sehingga dinilai lebih menjanjikan.

"Biarkan masyarakat yang menilai (kampanye hitam atau bukan). Kami tegaskan itu bukan iklan dari kami," kata Sandiaga, di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).

Sandiaga menjelaskan, iklan resmi Anies Baswedan-Sandiaga Uno seperti "Man In Black", "Cukup Sudah" dan iklan saat dia dan Anies membangun tempat pendidikan anak usia dini (PAUD).

(Baca: Di YouTube Beredar Video Sindir Paslon Satu dan Dua, Ini Kata Sylvi )

Sandiaga menuturkan, iklan "Cukup Sudah" menggambarkan kesedihan Rini karena tidak bisa melanjutkan kuliah. Sementara kedai orangtua Rini harus ditutup karena modalnya habis untuk berobat.

"Iklan di-endorse kami menampilkan lapangan pekerjaan, sisi pendidikan. Isu utama yang diusung Anies-Sandi lapangan pekerjaan dan pendidikan dan menjaga kesejukan Pilkada DKI," ucap Sandi.

Sandiaga belum memutuskan untuk mengambil langkah selanjutnya terkait video tersebut karena tim advokasi masih memelajarinya.

Sandiaga yakin penyebaran video itu tak akan memengaruhi elektabilitas dia. Sebab, dia menilai masyarakat sudah semakin cerdas dan tak akan terpengaruh kampanye hitam.

"Paling efektif adalah bagaimana kami sampaikan pesan secara konsisten, istiqomah dan sampaikan Jakarta hadirkan pemimpin OK-OCE, mewakili, sejuk dan menebarkan harapan Jakarta memiliki pendidikan baik dan lapangan kerja luas," ungkap Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga Uno Berkunjung ke Pengajian Ustaz Solmed
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com