Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pendukung Ahok-Djarot di Rumah Lembang Meneriaki Agus dan Anies

Kompas.com - 15/02/2017, 15:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana riuh terjadi di posko pemenangan paslon calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017).

Kepadatan sebelumnya juga sudah tampak di depan Rumah Lembang. Kepadatan parkir mobil dan motor di depan posko itu membuat akses di jalan itu terpantau padat.

Begitu juga saat masuk ke dalam posko, puluhan orang terpaksa bergantian sambil berdesak-desakan masuk dan keluar dari pintu yang memiliki lebar 1 meter. Adapun akses masuk di Rumah Lembang hanya satu.

"Udah penuh udah penuh. Enggak bisa masuk lagi," kata relawan yang baru keluar dari dalam posko tersebut.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pendukung paslon nomor 2 di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu, (15/2/2017). Pendukung paslon nomor 2 memadati posko pemenangan Rumah Lembang Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
Saat masuk ke dalam, tampak ratusan relawan yang mayoritas menggunakan kemeja bermotif kotak-kotak berkumpul sambil melihat hasil penghitungan cepat di salah satu stasiun televisi.

Ada dua layar berukuran besar yang disediakan di dalam posko itu. Meski harus berdiri sambil berdesak-desakan, para relawan tampak tetap bertahan di dalam kerumuman.

Terlihat ketika salah satu stasiun televisi menayangkan gambar dari pesaing Ahok-Djarot, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni, relawan yang berkumpul langsung meneriaki tayangan itu.

Begitu juga saat ditampilkan wajah calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendapat respon negatif dari masyarakat.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Wakil gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat saat memberikan keterangan di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu, (15/2/2017). Pendukung paslon nomor 2 memadati posko pemenangan Rumah Lembang Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
"Huuuuuuuu," teriak para relawan kompak.

Lain halnya ketika melihat hasil hitung cepat Ahok-Djarot yang lebih tinggi dibanding dua paslon lain, para relawan bertepuk tangan sambil meneriakan nomor pemilih dua yang merupakan nomor pemilihan Ahok-Djarot.

"Dua, dua, dua...," teriak relawan. Siang ini pencoblosan telah dihentikan dan masuk dalam tahap penghitungan suara.

Kompas TV Lantas aturan-aturan seperti apa yang tergolong sebagai pelanggaran di hari tenang dan sejauh mana temuan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta soal pelanggaran selama proses pilkada? Kompas Petang akan berbincang dengan anggota Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufrii.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com