Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Jaya Minta Insiden pada Pilkada DKI Tak Dibesar-besarkan

Kompas.com - 15/02/2017, 22:11 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengakui adanya insiden di Menteng Pulo dan Petojo Utara pada pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta, Rabu (15/2/2017). Namun Iriawan meminta agar insiden tersebut tak dibesar-besarkan.

"Itu kan tidak terlalu besar, jangan terlalu dibesar-besarkan hal kecil saja, artinya kan hanya lingkup di sekitar kelurahan saja," ujar Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Rabu.

Iriawan tidak menjelaskan rinci insiden yang terjadi di Menteng Pulo. Dia hanya menyebut dua insiden tersebut hanyalah peristiwa kecil dari pemungutan suara secara keseluruhan yang aman dan tertib.

Adapun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan soal insiden yang terjadi di Petojo Utara. Di sana, kata Argo, terjadi pemukulan antara tim pemantau pasangan Ahok-Djarot dengan saksi yang ada di tempat pemungutan suara (TPS) tersebut.

"Jadi intinya tadi ya, ada tim pengawas lah dari salah satu paslon untuk mengecek ke TPS tersebut. Ternyata tidak menggunakan baju kotak-kotak, makanya ditegur mengapa tidak pakai baju kotak-kotak. Tapi di situ ada aturannya bahwa di dalam situ tidak diperbolehkan untuk memakai baju kotak-kotak, atribut," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu.

Argo menuturkan, sekitar pukul 11.20, tim pemantau Ahok-Djarot tersebut yang merupakan anggota DPRD DKI, Andapotan Sinaga, tengah menegur mengapa saksi tidak mengenakan kemeja kotak-kotak yang merupakan baju khas pendukung Ahok-Djarot.

Saksi itu mengaku tidak diperbolehkan oleh Panwaslu yang ada di lokasi untuk mengenakan baju kotak-kotak. Lantaran tak terima dengan jawaban itu dan diusir karena menggunakan kotak-kotak, Andapotan pun marah dan membuat keributan.

Dia kemudian dibawa ke Polsektro Gambir. Tak lama, sekitar pukul 11.50, datang seseorang yang disebut sebagai adik Andapotan, Maruhut Sinaga, ke lokasi dan menanyakan kepada Ketua RW 07 Petojo Utara, Roby, siapa yang memukul kakaknya.

Roby mengelak dan menanya balik siapa yang memukul kakak Maruhut. Namun Maruhut disebut langsung memukul Roby karena tak puas dengan jawabannya.

Warga yang tak terima Ketua RW mereka dipukul, marah dan berbalik memukul Maruhut. Maruhut yang babak belur dibawa ke Rumah Sakit Cikini.

Kericuhan tersebut langsung dihentikan oleh petugas keamanan dan panitia di lokasi.

"Kami nanti menunggu dulu, karena ada saling pemukulan ya kami nanti tunggu apakah ada laporan atau tidak, misalnya ada laporan kita selesaikan," ujar Argo.

Kompas TV Polda Metro Jaya mengatakan telah siap untuk mengamankan jalannya Pilkada DKI Jakarta. Tentang beredarnya kabar jika ada ormas yang ingin melakukan intimidasi kepada warga di TPS saat pencoblosan, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan melarang hal ini. Polda Metro Jaya dengan tegas siap menindak anggota ormas yang melakukan intimidasi di TPS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com