Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Mulai Bahas Putaran Kedua Pilkada DKI dengan PDI-P

Kompas.com - 21/02/2017, 10:19 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
—Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai melakukan komunikasi politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, partai ini menyatakan belum menentukan dukungan ke salah satu pasangan calon.

"Kami akan intensifkan komunikasi politik dengan partai pendukung kedua pasangan calon," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Lukmanul Khakim, kepada Kompas.com, Senin (20/2/2017).

(Baca: Sekjen PKB: Pilkada Bukan Hanya tentang Jakarta)

Lukmanul mengatakan, pertemuan perdana dengan PDI-P berlangsung pada Senin petang. Hadir dalam pertemuan itu, sebut dia, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

Menurut Lukmanul, pertemuan perdana kedua partai selepas putaran pertama Pilkada DKI Jakarta ini menjajaki berbagai kemungkinan untuk putaran kedua hajatan tersebut. Namun, ujar dia, komunikasi politik serupa juga akan PKB bangun dengan partai pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Lukmanul menambahkan, PKB berharap dalam waktu sepekan atau dua pekan ke depan sudah akan ada titik terang yang akan PKB dukung dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Muhaimin, kata dia, dalam pertemuan itu juga menyampaikan akan berkomunikasi dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Saat ini, ujar Lukmanul menirukan Muhaimin, dukungan kalangan NU ke pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno masih sama-sama kuat.

Dihubungi terpisah, Hasto menyebutkan pertemuan berlangsung pada Senin sore hingga petang. Dia pun mengatakan, dalam pertemuan itu belum ada keputusan strategis terkait dukungan untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Kami terus membangun politik ketuk pintu, tapi belum ada keputusan apa pun dibuat dalam pertemuan sore tadi," kata Hasto, lewat pembicaraan telepon, Senin malam.

Menurut Hasto, kedua partai membahas berbagai agenda strategis dalam pertemuan itu, tak hanya soal Pilkada DKI. Bagaimana pun, ujar dia, PKB dan PDI-P sama-sama partai pengusung Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Soal pilkada pun, lanjut Hasto, tak hanya putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang mereka bahas tetapi juga rencana pelaksanaan pilkada serentak pada 2018. Menurut dia, kedua partai sepakat untuk memastikan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara tetap kondusif dalam pesta-pesta demokrasi ini.

"Khusus untuk Pilkada DKI Jakarta, kami lihat dulu tahapan pemilu yang dijalankan KPU DKI, termasuk pengumuman resmi hasil pemungutan suara dan siapa yang maju ke putaran kedua," kata Hasto.

Pilkada DKI Jakarta telah berlangsung pada Rabu (15/2/2017) diikuti tiga pasangan calon. Dari hasil quick count dan real count yang ada, diperkirakan Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran, yang baru dapat dipastikan setelah ada keputusan dan penetapan dari KPU DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com