Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Ahok Kan Merasa Enggak Perlu DPRD

Kompas.com - 23/02/2017, 15:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama suka bertindak seenaknya tanpa memperhatikan aturan.

Menurut Taufik, secara tidak langsung sejumlah ucapan serta tindakan Ahok memperlihatkan bahwa mantan Bupati Belitung Timur itu merasa bisa menjalankan roda pemerintahan tanpa bantuan dan koordinasi dengan DPRD DKI Jakarta.

"Memang kalau Ahok kan merasa enggak perlu DPRD. Dia kan memang merasa bisa ngatur pemerintahan dengan caranya sendiri. Kan semua ada aturannya. Kalau dia dengan caranya sendiri bikin aturan," ujar Taufik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/2/2017).

(Baca juga: Taufik Sebut Ahok Akan Manfaatkan Jabatan Pada Putaran Kedua Pilkada)

Taufik menyampaikan hal ini dalam merespons perkataan Ahok di salah satu stasiun televisi pada Rabu (22/2/2017) malam mengenai aksi boikit rapat dengan SKPD yang dilakukan fraksi dari empat partai politik di DPRD DKI Jakarta.

Ahok mengatakan, aksi boikot empat fraksi tersebut tidak sebanding dengan pengalamannya menghadapi semua partai pada 2015.

Empat partai yang memboikot rapat dengan Pemprov DKI ialah Gerindra, PKS, PPP, dan PKB.

Boikot dilakukan dalam rangka menuntut kejelasan status Ahok sebagai Gubernur DKI setelah ia menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.

(Baca juga: Ahok: Cuma 4 Fraksi Saja yang Boikot Kok, "Ngapain" Pusing... )

Taufik menyampaikan, kegaduhan hanya terjadi pada saat Ahok menjabat gubernur. Saat Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, semua kebijakan diambil berdasarkan aturan.

Taufik mencontohkan pengesahan APBD DKI 2017 yang tepat waktu. "Saya bilang pemerintah berjalan baik. Waktu pemerintahan Plt gubernur waktu itu APBD tepat waktu, itu sudah berjalan baik. Ya kita tunggu saja dari Kemendagri (keputusannya)," ujar Taufik.

Keempat fraksi dari DPRD itu akan tetap memboikot rapat dengan Pemprov DKI sebelum ada kejelasan terkait status Gubernur Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com