Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Lokasi TPS yang Sulit Diakses Pemilih Disabilitas

Kompas.com - 25/02/2017, 14:30 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil pemantauan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menunjukkan bahwa masih banyak lokasi tempat pemugutan suara (TPS) yang tidak mudah diakses oleh pemilih disabilitas pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dari 1.001 TPS yang dipantau JPPR bersama General Election Network for Disability Access (AGENDA), 55 persen di antaranya sulit diakses penyandang disabilitas.

"546 TPS atau 55 persen jalan menuju TPS-nya tidak bisa akses bagi penyandang disabilitas, hanya 455 TPS atau 45 persen yang dapat dilalui penyandang disabilitas," ujar Koordinator JPPR Masykurudin Hafidz, Sabtu (25/2/2017).

(Baca juga: KPU Akan Perbaiki DPT Pemilih Disabilitas Pilkada 2017 Putaran Kedua)

Kebanyakan jalan menuju TPS tidak bisa diakses oleh penyandang disabilitas karena kondisi jalan yang bergelombang, permukaan tanah berbatu, berumput tebal, atau berparit.

Selain itu, lokasi pendirian TPS tidak semuanya ramah penyandang disabilitas.

"Masih terdapat lokasi TPS yang tidak mudah diakses penyandang disabilitas, 424 (42 persen) TPS terletak di lokasi bertangga, bertingkat, berundak, berumput, atau berkarpet. Hanya 577 (68 persen) TPS yang lokasinya memudahkan penyandang disabilitas untuk memilih," kata dia.

Padahal, dalam Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada, diatur bahwa TPS harus berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh pemilih, termasuk pemilih disabilitas.

"Jalan menuju TPS harus dipastikan aksesnya sehingga memudahkan pemilih penyandang disabilitas menuju TPS," ucap Masykurudin.

(Baca juga: Ada Masalah pada Proses Pemutakhiran Data Pemilih Disabilitas di DPT Pilkada 2017)

JPPR merupakan salah satu lembaga pemantau pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang telah diakreditasi oleh KPU DKI Jakarta.

Kompas TV Untuk membahas bagaimana kesempatan penyandang disabilitas dalam memperoleh pekerjaan. Bersama Radinal Ali Zakaria atau akrab disapa Jaka pekerja disabilitas dan Wisnu Pramono, Direktur Penempatan Kerja Dalam Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com