Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Buka Posko dan "Hotline" Pendaftaran Pemilih Putaran Kedua

Kompas.com - 06/03/2017, 05:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mulai menyusun daftar pemilih sementara (DPS) putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, Senin (6/3/2017) ini. KPU DKI juga mulai menyiapkan posko pendaftaran pemilih yang merasa kehilangan hak pilihnya pada putaran pertama.

Salah satu persiapan yang dilakukan yakni mengadakan rapat bersama KPU kabupaten/kota terkait pembukaan posko pendaftaran dan bimbingan teknis kepada panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat kelurahan yang akan melayani pendaftaran.

"Nanti kami buka posko-posko pendaftaran di Kelurahan. Nanti petugas PPS akan membuka posko-posko itu," kata Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, Minggu (5/3/2017).

KPU DKI belum memutuskan kapan pendaftaran mulai dilakukan. Namun, Sumarno memastikan pendaftaran akan dibuka pekan ini. "Pasti pekan ini," kata dia.

Pada Maret ini, KPU DKI Jakarta akan memaksimalkan pendataan pemilih pada putaran kedua. Posko pendaftaran juga akan dibuka di tempat-tempat seperti apartemen. Pendaftar cukup membawa identitas kependudukan yang akan diverifikasi oleh petugas. Selain itu, KPU DKI juga akan membuka hotline melalui WhatsApp.

"Lewat hotline yang akan dibuka lewat WA (WhatsApp). Nanti fotokopi KTP-nya dikirim fotonya, belum terdaftar, dicek, dimasukan, tapi kalau ternyata sudah, informasikan sudah (terdaftar)," kata Sumarno.

KPU DKI Jakarta akan segera merilis nomor WhatsApp yang akan digunakan sebagai hotline. Hotline tersebut akan dibuka di tingkat provinsi dan KPU kabupaten/kota. KPU DKI berharap masyarakat bisa proaktif mendaftarkan diri mereka.

"Moga-moga mereka mengambil pelajaran, kemarin tidak bisa menggunakan hak pilih karena tidak terdaftar, moga-moga nanti mau mendaftar dan kemudian nanti kami data," kata  Sumarno.

Penyusunan DPS menjadi dasar penetapan daftar pemilih tetap (DPT) pada putaran kedua. DPT putaran kedua terdiri dari DPT putaran pertama, daftar pemilih tambahan (DPTb) putaran pertama yang menggunakan e-KTP atau surat keterangan, pemilih berusia 17 tahun atau sudah menikah, dan pemilih-pemilih yang tidak terdaftar pada putaran pertama.

DPT pada putaran pertama juga akan kembali diperbaiki. Hal itu dilakukan agar pemilih yang telah meninggal atau tidak memenuhi syarat tidak akan dimasukan ke dalam DPT putaran kedua.

Begitu pun dengan pemilih DPTb putaran pertama. KPU DKI akan kembali mengecek apakah mereka memang belum terdaftar dalam DPT putaran pertama di wilayan lain sehingga tidak ada pemilih ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com