TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan memastikan tidak ada korban jiwa saat terjadinya bentrokan antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online di Kota Tangerang, Rabu (8/3/2017).
Namun, ada seorang pengemudi Grab yang luka parah hingga koma karena ditabrak sopir angkot.
"Tidak ada yang meninggal," kata Harry, kepada Kompas.com, Kamis (9/3/2017) siang.
(Baca: Polisi Buru Sopir Angkot yang Tabrak Pengemudi Grab hingga Koma)
Sebelumnya, sempat beredar informasi jika pengemudi ojek online yang ditabrak sopir angkot dari belakang dengan kecepatan tinggi tewas di tempat. Hal itu dibantah oleh Harry karena pengemudi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Sari Asih, Karawaci, untuk dirawat.
Dihubungi secara terpisah, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan, pengemudi Grab yang identitasnya dirahasiakan itu sudah koma sejak semalam.
Korban telah dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto pada Kamis pagi untuk mendapatkan penanganan intensif.
"Kami sudah laporkan ke polisi untuk kasus ini, dan sedang diproses. Totalnya dari Grab ada empat driver yang jadi korban unjuk rasa kemarin, tapi yang paling parah memang yang ditabrak angkot ini," tutur Ridzki.
(Baca: Organda Kota Tangerang Serahkan ke Proses Hukum soal Sopir yang Tabrak Ojek "Online")
Berdasarkan video amatir yang diambil saat kejadian berlangsung, nampak korban yang ditabrak tersungkur beberapa meter ke depan. Adapun helm yang saat itu dikenakan langsung terlepas dan membuat pengemudi ojek online itu tak sadarkan diri.
Pengemudi ojek online itu tersungkur dan kepala bagian depan langsung menghantam jalan. Kejadian itu diperkirakan tidak lepas dari ketegangan antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online yang bermula dari demo sopir angkot, Rabu pagi, disusul dengan bentrokan di antara keduanya pada siang sampai sore harinya.