Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Pimpinan Jakarta Tak Boleh Mengotak-ngotakkan

Kompas.com - 14/03/2017, 18:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoebidjo soal Jakarta.

Dari diskusi itu, kata Anies, Hary Tanoe mengingatkan bahwa Jakarta merupakan tempat berkumpulnya orang dari berbagai daerah di Indonesia.

Oleh karena itu, Anies mengatakan bahwa Jakarta haruslah dipimpin oleh sosok yang tidak memecah belah warganya.

"Karena itu Gubernur DKI haruslah bisa mempersatukan, pimpinan di Jakarta. Tidak boleh mengotak-ngotakkan, tidak boleh malah memancing perpecahan," kata Anies dalam acara deklarasi dukungan dari Partai Perindo di Sport Mall Kelapa Gading, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (14/3/2017).

(Baca juga: Prabowo Hadiri Deklarasi Dukungan Partai Perindo terhadap Anies-Sandi)

Anies pun berjanji akan menjaga pesan ini. Menurut dia, keadilan jadi tema utama yang ia ingin lakukan di Jakarta. Ia ingin warga Jakarta bisa bahagia.

"Karena itu kami merasa pesan yang diberikan kepada kami dari Perindo adalah pesan untuk perubahan Jakarta yang lebih dari sekadar dukungan politik, ini adalah kepercayaan, amanah untuk sama-sama bekerja menghasilkan keadilan di Jakarta," ujar Anies.

(Baca juga: Anies: Masa Seumur Hidup Ngontrak Terus...)

Ia menginginkan agar pemimpin Jakarta tidak hanya menjadi pemimpin bagi sebagian orang, tetapi bagi semuanya.

"Yang melayani siapa saja, dari skala ekonomi apa pun, baik kaya maupun miskin," ujar Anies.

Kompas TV Dalam kampanye di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Anies Baswedan menerima keluhan warga soal renovasi 88 gedung sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com