Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Beralasan, Penggabungan PDAM dan PAL Jaya untuk Efisiensi

Kompas.com - 15/03/2017, 20:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengusulkan penggabungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya dan Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya kepada DPRD DKI Jakarta.

Usulan itu tercantum dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perusahaan Daerah Air Jakarta.

"Faktornya (penggabungan PDAM dan PD PAL Jaya) lebih kepada efisiensi. Efisiensi menghadapi situasi global yang makin membutuhkan daya saing," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/3/2017).

(Baca juga: 23 Tahun Tunggak Dana Pensiun, PDAM Ungaran Terlilit Utang Rp 1,3 Miliar)

Selain itu, lanjut dia, fungsi kedua perusahaan BUMD ini tak jauh berbeda. Hal itulah yang menyebabkan Pemprov DKI Jakarta mengajukan pembahasan Raperda Air Jakarta kepada DPRD DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menyampaikan, pembahasan raperda akan dimulai Kamis (16/3/2017) oleh tiap fraksi partai politik.

Setelah itu, akan dibahas di setiap komisi dan pada Jumat (17/3/2017) akan disampaikan pandangan fraksi pada paripurna DPRD DKI Jakarta.

Dia mengatakan, DPRD DKI Jakarta akan mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta ini jika pihak eksekutif bersama dua BUMD ini dapat menjelaskan efisiensi yang akan tercapai melalui peleburan tersebut.

"Saya kira memang sudah trennya melakukan merger di antara perusahaan-perusahaan yang memiliki irisan bisnis yang sama. Karena bisa mendayagunakan aset yang beririsan," kata pria yang akrab disapa Sani tersebut.

(Baca juga: Dapat PMP Rp 300 Miliar, Ini Tanggapan Dirut PT PAM Jaya)

Dengan demikian, lanjut dia, nilai return on investment atau return on asset akan lebih tinggi.

"Jadi kepentingan itu yang kami lihat secara komprehensif, apakah penggabungan ini akan membawa manfaat return lebih jauh, lebih besar, dan pelayanan publik lebih luas," kata Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com