Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Tingkatkan Pemahaman Penyelenggara Pilkada Melalui Bimtek

Kompas.com - 20/03/2017, 16:05 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta kembali menggelar bimbingan teknis (bimtek) atau training of trainer kepada KPU di tingkat kabupaten/kota dan panitia pemilihan kecamatan (PPK), di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017) hingga Rabu (22/3/2017).

Setelah mendapat materi dari KPU DKI Jakarta, KPU tingkat kabupaten/kota dan PPK akan memberikan bimtek kepada panitia pemilihan suara (PPS) di tingkat kelurahan dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS).

"Mereka inilah yang akan menjadi narasumber di bimtek KPPS. Kalau mereka sekarang ini pemahaman teknisnya sudah sama, maka kami berharap dia menyampaikan materi waktu bimtek ke KPPS itu juga sama," ujar Sidik di Hotel Lumire, Senin.

Sidik mengatakan, bimtek ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyeragamkan pemahaman penyelenggara pemilu menjelang pemungutan dan penghitungan suara pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Memperbaiki dan menyamakan pemahaman yang teknis-teknis, tata cara teknis di lapangan supaya tidak ada lagi orang yang kasus PSU (pemungutan suara ulang) kemarin, orang yang boleh mewakili saudaranya mencoblos," kata dia.

Materi yang disampaikan dalam bimtek yakni materi yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

Sidik mencontohkan, KPU DKI Jakarta menjelaskan tentang penyebaran C6 atau surat pemberitahuan pemilih, cara dan waktu-waktu untuk melayani berbagai kategori pemilih, baik yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTb), hingga daftar pemilih pindah (DPPh).

"(Agar) enggak seperti kemarin (putaran pertama) carut-marutnya," ucap Sidik.

KPPS akan mendapatkan satu kali bimtek. Bimtek dibagi per kelas dengan jumlah peserta yang tidak terlalu banyak. Dengan demikian, peserta bimtek dapat memahami semua aturan yang harus mereka lakukan.

"Kalau kemarin (putaran pertama) itu kira-kira 90-100 orang per kelas. Itu mungkin salah satu tidak efektif, pemahamannya yang tidak lengkap. Evaluasi kami maka kelasnya supaya lebih fokus lagi, lebih mudah mencerna materi-materi pentingnya itu, maka kelasnya kami perkecil," tutur dia.

Kompas TV Sapa Kandidat Sandiaga Uno (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com