JAKARTA, KOMPAS.com - Program Kartu Jakarta Lansia yang dijanjikan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dianggap meniru program milik pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Bambang Waluyo Wahab langsung membantah hal tersebut. Bambang pun menceritakan sejarah program program Kartu Jakarta Lansia yang dijanjikan Ahok-Djarot.
"Kami ini sudah melakukan, Kartu Jakarta Lansia itu sebenarnya datanya sudah dikumpulkan berbulan yang lalu dan sudah berjalan," ujar Bambang kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2017).
(baca: Ahok Bantah "Kartu Jakarta Lansia" dan "Pasukan Merah" Program Dadakan)
Bambang mengatakan program itu terinspirasi dari kegiatan Ahok yang kerap membantu warga lanjut usia (lansia) dengan uang operasional gubernur. Ahok, kata Bambang, bahkan memiliki tim untuk mengurus penyaluran bantuan dalam berbagai bentuk, misalnya kursi roda, terhadap warga lansia tersebut.
"Ternyata setelah dikumpulkan datanya lho kok cukup banyak ya. Jadi adanya program KJL ini lanjutan dari kebiasaan itu. Ini sudah bukan barang baru," ujar Bambang.
Bambang mengatakan program Kartu Jakarta Lansia akan diberlakukan agar semakin banyak warga lansia yang merasakan manfaatnya.
"Makanya kalau dikatakan ini program meniru, orang juga ketawa," ujar Bambang.
(baca: Anies: Kalau Ide Bagus Sering Ditiru)
Sebelumnya, calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menanggapi program Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang hendak direalisasikan oleh pasangan calon petahana, Ahok-Djarot. Dia juga mengaku memiliki program serupa.
"Memang kalau ide bagus itu sering ditiru, ya. Jadi warga Jakarta inilah contoh bahwa Anda nanti akan melihat ide-ide baru, original yang bermanfaat untuk Jakarta," kata Anies.