Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Janji Carikan Lahan Pengganti untuk Rumah Baca Panter

Kompas.com - 27/03/2017, 17:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok berjanji akan mencarikan lahan pengganti untuk rumah baca Paguyuban Terminal (Panter) yang berlokasi di Terminal Depok. Kendati demikian, mereka belum bisa memastikan lokasi lahan yang dimaksud.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin mengatakan, sampai saat ini Badan Pengelolaan Aset Kota Depok masih menginventarisir lokasi lahan yang bisa digunakan untuk tempat relokasi rumah baca Panter.

"Kan awalnya mereka menggunakan aset terminal. Kalau memang nanti pindah ke mana, tugas di bagian aset mencari lahannya di mana. Kalau kaitan dengan perizinan dan operasioanal memang di kita. Tapi kan tempatnya dulu yang mesti dicari," kata Thamrin dihubungi Kompas.com pada Senin (27/3/2017).

Sebagian besar bangunan rumah baca Panter yang berada di dalam Terminal Depok diketahui digusur pada 2014 silam terkait adanya rencana proyek revitalisasi Terminal Depok.

Sebelumnya, rumah baca tersebut terdiri dari tiga bangunan warung berukuran sekitar 5x5 meter yang digabungkan.

Kini, hanya tersisa satu gubuk kecil terbuat dari bambu dengan luas 5x5 meter. Khusus dari Dinas Pendidikan sendiri, Thamrin janji akan memberikan perizinan. Namun tentunya, setelah adanya kepastian lahan untuk relokasi.

"Karena harus ada lahannya dulu. Apa mau di lahan Pemda atau (pengelola) mencari sendiri," ujar Thamrin.

Rumah baca Panter dulunya diketahui dapat menampung 72 anak telantar untuk diajarkan membaca, menulis, dan etika. Namun setelah mengalami penggusuran, hanya tersisa 15 anak yang kerap datang setiap Sabtu untuk membaca buku. Kegiatan pembinaan pun tidak dilanjutkan lagi.

Cahyu Cantika Amiranti Agus, pendiri rumah baca Panter.
Ketua Paguyuban Terminal, Agus Kurnia, menilai Pemkot Depok kurang mendukung keberadaan rumah baca tersebut. Agus sangat mengharapkan Pemkot Depok dapat membantu Panter untuk membangun rumah baca lagi. (Baca: Rumah Baca Panter Mengharapkan Bantuan dari Pemerintah)

Dia ingin dapat menampung anak-anak binaannya terdahulu agar tidak kembali "liar" seperti dulu. Jika Pemkot Depok tak bisa membantunya, Agus berharap mereka membuat sebuah sarana serupa rumah baca.

"Anak-anak jalanan memiliki keinginan belajar besar. Mereka juga sangat mengharapkan memiliki bapak angkat, seperti anak-anak binaan sini dulu menganggap saya sebagai ayahnya. Saya dipanggil abah oleh mereka," ucap Agus saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.

Kompas TV Pemulung di Palu Ini Dirikan Rumah Baca
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com