Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal 72 Km Rute Baru KRL Tanah Abang - Rangkasbitung

Kompas.com - 07/04/2017, 10:56 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Sebagian dari Anda yang merupakan pengguna setia kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, mungkin sudah mengetahui penambahan jalur hijau KRL hingga ke Rangkasbitung.

Kini Anda bisa menuju Rangkasbitung menggunakan KRL yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang sejak pukul 05.50 WIB. Rentang waktu keberangkatan KRL selanjutnya berkisar antara 30-50 menit sekali, hingga terakhir pada pukul 21.45 WIB.

Kompas.com sempat memantau pengoperasian jalur KRL yang baru dimulai per 1 April 2017 ini. Untuk menuju ke Rangkasbitung, Anda harus menunggu kereta datang di peron 5 dan 6. Kedua peron ini juga tempat menunggu para penumpang yang hendak menuju stasitun lain seperti Serpong, Parung Panjang, dan Maja, sehingga tak heran apabila jumlah penumpang yang menunggu pasti padat terutama di jam pergi dan pulang kerja.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 12.05 saat KRL arah Rangkasbitung datang di peron 5. Penumpang yang menunggu terpantau padat di kedua lajur peron.

Mayoritas dari mereka membawa dus ataupun plastik besar yang berisi barang dagangan dan belanjaan yang hendak dijual atau dibawa pulang. Berhubung stasiun Tanah Abang termasuk stasiun transit, Anda perlu menunggu sekitar 15 menit hingga kereta benar-benar jalan.

Tips bagi Anda yang ingin menuju Rangkasbitung, harus sedikit berebutan dengan banyak penumpang lain untuk mendapatkan tempat duduk. Itu karena jumlah penumpang yang naik pasti padat, sebab ada total 17 stasiun tujuan lain sebelum Anda sampai ke stasiun Rangkasbitung.

Jarak total dari dari stasiun Tanah Abang-Rangkasbitung adalah 72,7 km. Ini menjadikan jalur ini menjadi jarak perjalanan terjauh di seluruh lintas KRL Jabodetabek.

Anda akan menempuh waktu selama dua jam untuk sampai. Adapun kereta akan berhenti beberapa menit lebih lama di tiga stasiun besar, yakni stasiun Serpong, Parung Panjang, dan Maja.

Di ketiga stasiun itu juga, penumpang paling banyak turun dan naik. Sebelumnya KRL jalur hijau ini bertujuan akhir di stastiun Maja, hingga akhirnya diperpanjang ke dua titik yaitu Citeras dan Rangkasbitung.

Di sepanjang perjalanan, Anda akan menikmati suguhan pemandangan beragam, mulai dari pemukiman warga, hingga pemandangan alam yang menyegarkan mata. Tak jarang pula Anda bisa melihat para petani yang sedang bekerja di sawah.

Jadi pilihan idaman

Sambil menunggu di perjalanan Kompas.com berbincang dengan beberapa penumpang. Mayoritas dari mereka dulunya menggunakan kereta api (KA) ekonomi untuk pulang-pergi dari arah Rangkasbitung-Jakarta maupun sebaliknya.

Salah satunya adalah unang (25), warga Rangkasbitung. Ia sebelumnya rutin menggunakan KA ekonomi Rangkas Jaya untuk berangkat kerja ke Jakarta. Dengan adanya jalur KRL baru ini, Unang merasa sangat terbantu dari segi keamanan dan efisiensi waktu.

"Alhamdulillah (menggunakan KRL) lebih nyaman. Dulu mah saya (dengan KA Ekonomi) suka pingsan, banyak copet, banyak yang jualan di dalam (gerbong kereta), soalnya enggak ada yang atur," ujar Unang saat berbincang dengan Kompas.com dalam perjalanan di KRL menuju Rangkasbitung.

Baca: Kata Warga soal Pengoperasian KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com