JAKARTA, KOMPAS.com - Cawagub DKI Jakarta nomor tiga, Sandiaga Uno, tiba-tiba bicara soal penyebab kebutaan setelah menyampaikan harapannya kepada para pendukung kedua pasangan calon di Pikada DKI Jakarta 2017 untuk tidak saling serang di media sosial.
"Penyebab kebutaan ada dua, pertama glaukoma, dua pilihan politik," kata Sandiaga di Restoran Merah Delima, Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2017).
Sandiaga mengatakan, bila seseorang sudah memiliki pilihan politik, maka akan dianggap buruk oleh orang yang memiliki pilihan berseberangan.
(Baca juga: Sandiaga: Program Nomor Dua Berpihak kepada yang Punya Duit)
Padahal, lanjut Sandiaga, seharusnya saling menghormati dan mendukung. Dia pun menerapkan pemikiran serupa untuk tidak memandang buruk program lawan. Bila demikian, maka Sandiaga percaya bahwa demokrasi akan matang.
"Jangan setiap Pilkada memecah belah. Kalau memecah belah, nanti tiap lima tahun hilang teman," kata Sandiaga.
Mantan pengusaha ini mencontohkan pengalaman dia berbeda politik dengan pasangannya, Anies Baswedan pada Pilpres 2014. Sandiaga berada di pihak Prabowo Subianto, sementara Anies di pihak Joko Widodo.
"Tapi sekarang akur. Jangan baperan," kata Sandiaga.