Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ahok Ngotot Jalankan Reklamasi

Kompas.com - 12/04/2017, 23:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkap alasannya ngotot mewujudkan reklamasi Teluk Jakarta berkaitan dengan penyediaan hunian bagi warga Jakarta.

Hal ini diungkapkannya dalam sesi debat dengan Anies Baswedan, Rabu (12/4/2017). Ahok awalnya menanyakan kepada Anies soal program rumah DP 0 persen yang digagas Anies-Sandiaga Uno.

Atas pertanyaan itu, Anies mengatakan, inti program tersebut adalah memihak 41 persen warga Jakarta yang tidak memiliki rumah. Sementara itu, Ahok menilai hal itu semacam retorika.

"Saya jujur saja, dari tadi enggak menemukan jawaban, ini terlalu retorika," kata Ahok.

"Kenapa kita ngotot harus bikin pulau reklmasi, 20-30 tahun lagi penduduk tambah banyak, tingal di mana? Rumah di Jakarta begitu mahal," ucap Ahok.

(Baca juga: Ahok Minta Maaf ke Agus-Sylvi dan Anies-Sandi)

Kata Ahok, jika belasan pulau reklamasi itu berhasil dibangun pengembang, 50 persennya akan jadi milik Pemprov DKI.

Di sana, Ahok berencana membangun tempat tinggal bagi kalangan muda dan rakyat miskin. Rumah yang jadi inkubator tersebut akan disubsidi oleh Pemprov DKI sehingga penghuninya cukup membayar biaya pemeliharaan yang terjangkau.

Dalam debat, Ahok tidak menyetujui program penataan kampung dan rumah DP 0 rupiah Anies yang diklaim diminati banyak pengembang.

Ahok mengatakan, jika warga bantaran sungai dan rakyat miskin ditempatkan di rusun, mereka akan lebih terjamin kehidupannya.

"Kami enggak tega masyarakate nggak mampu beli rumah sendiri, kalau pakai uang dia pasti beli di gang sempit enggak layak untuk dihuni," kata Ahok.

(Baca juga: Ahok: Soal Reklamasi Jangan Membohongi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com