Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak Anies yang Dicibir "Haters" Ayahnya Selama Pilkada DKI

Kompas.com - 20/04/2017, 07:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Anies Baswedan untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 tak dipungkiri membuatnya banyak mendapatkan serangan politik.

Celakanya, serangan itu tidak cuma berdampak terhadap Anies dan tim kampanyenya, tetapi juga terhadap keluarga dekatnya.

Anak sulung Anies, Mutiara Annisa Baswedan (19), termasuk orang yang kerap mendapatkan serangan dari orang-orang yang merupakan "haters" ayahnya.

Mutiara mengatakan, ia kerap dicibir selama masa kampanye Pilkada DKI.

"Banyak orang yang men-judge Abah tanpa kenal langsung dengan Abah. Dan banyak framing dari media juga yang memutarbalikkan juga," kata Mutiara saat ditemui usai memberikan hak pilihnya di TPS sekitar rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

(Baca juga: Anies Ikuti Doa Sujud Syukur di Masjid Istiqlal)

Mutiara menyatakan bahwa ia lebih mengenal ayahnya ketimbang para haters. Karena itu, ia mengaku tidak terlalu ambil pusing dengan berbagai cibiran tersebut.

Sebab, ia yakin ayahnya tidak seperti yang dituduhkan dan dicibir oleh haters itu.

"Semua orang pasti ada komentar baik dan komentar buruk. Banyak juga sih yang nyemangatin aku, nyemangatin Abah," ujar dia.

Saat memberikan hak pilihnya, Mutiara pergi beserta ayah dan ibunya, Fery Farhati Ganis.

(Baca juga: Mutiara, Anak Anies yang Sering Hadir Saat Kampanye)

Mutiara menilai, Pilkada DKI merupakan pesta demokrasi yang mana setiap orang bebas untuk menentukan pilihannya.

Karena itu, ia berharap tidak ada pihak yang mempersalahkan pihak lain yang berbeda pilihan dengannya.

"Jadi harusnya orang-orang jangan terlalu baper-lah sama pilihan-pilihannya. Jadi kita harus bisa menerima kalau ada orang yang berbeda dengan kita," ujar mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com