JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan, program bedah rumah di Cilincing, Jakarta Utara, akan dilanjutkan.
Dia mengatakan, Pemprov DKI sudah berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai masalah kekurangan material.
"Itu kan menyangkut materialnya, batu bata ringan ya, sudah kita kerjakan dan itu kan kalau menurut saya juga harus dilanjutkan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (27/4/2017).
(Baca juga: Bedah Rumah Tersendat, Taufik Nilai Perlu Diaudit)
Menurut Djarot, warga tidak boleh tinggal di rumah yang tak layak huni. Ia juga memastikan material bangunan untuk bedah rumah tersedia.
Sebab, kata dia, Pemprov DKI sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan pemberi coorporate social responsibility (CSR).
Djarot mengatakan, kekalahannya dalam pilkada tidak akan memengaruhi program-program yang telah dibuat.
"Enggak berpengaruh ya. Kayak program KJP, gratis Transjakarta, ya tetap seperti itu, tetap akan kita laksanakan," ujar Djarot.
Program bedah rumah adalah program renovasi rumah warga yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI pada 17 April 2017.
(Baca juga: Taufik Minta Ahok Tanggung Jawab Selesaikan Program Bedah Rumah)
Meski diluncurkan oleh Pemprov DKI, anggaran untuk perbaikan rumah berasal dari CSR perusahaan swasta.
Tercatat, ada 10 rumah di Jalan Cilincing Lama I, RT 02 dan 015 RW 03 Kelurahan Cilincing yang dibongkar saat peluncuran program pada 17 April lalu.
Pada awalnya, perbaikan tiap satu rumah ditargetkan selesai dalam lima hari. Namun, saat Kompas.com menyambangi rumah-rumah tersebut pada Rabu (26/4/2017), nampak belum ada pengerjaan yang dilakukan.
Belum ada rangka rumah yang dibentuk atau tiang penyangga yang dipasang. Hanya terlihat puing-puing rumah yang masih berserakan.