Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga, Wajah Harapan Bukan Tangis Kegalauan

Kompas.com - 28/04/2017, 06:20 WIB

Oleh: DIAN DEWI PURNAMASARI dan INGKI RINALDI

Hingga Rabu (26/4) malam, seusai hujan yang deras, kiriman papan bunga dari individu, keluarga, dan komunitas masih berdatangan di Balai Kota DKI. Sebelumnya, pendopo Balai Kota dipenuhi warga yang antre berjam-jam demi bertemu Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Di antara warga yang mengantre adalah Lusi (24) yang siang itu duduk bersama anaknya yang berumur 3,5 tahun di tangga pendopo Balai Kota DKI. Ia beristirahat sebelum antre lagi bersama ratusan warga demi bertemu dan berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Antrean berjubel memadati pintu masuk ruang tamu gubernur

"Kami ingin memberi semangat kepada Pak Ahok dan Pak Djarot, masih banyak ladang untuk mengabdi bagi masyarakat," ujar Lusi yang datang berombongan mengendarai tiga mobil dari Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Mereka beriuran Rp 50.000 per orang untuk biaya transpor dan memesan karangan bunga.

Papan bunga dan karangan bunga melimpah ruah di halaman Balai Kota. Bahkan, diletakkan berjejer di jalur pejalan kaki di luar pagar Balai Kota dan di jalur hijau di seberang gedung.

Pada Pilkada DKI 2017, Lusi mendukung petahana itu. Namun, ia telah menerima kenyataan bahwa pasangan itu kalah. Ia hanya bisa berharap pemenang pilkada, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, melanjutkan program dan membuat Jakarta lebih baik, seperti menjaga sungai Jakarta tetap bersih, mempertahankan program Kartu Jakarta Pintar, dan menjalankan pemerintahan secara transparan.

Harapan sama diungkapkan Sita (45) dari kelompok arisan BFF yang datang berseragam kemeja putih dipadu celana jins biru. Mereka mengapresiasi program-program petahana yang sudah dijalankan yang di antaranya ditunjukkan dengan saluran-saluran air dan sungaisungai yang bersih serta pemerintahan yang transparan.

"Kami masih ingin melihat pejabat jujur dan berprestasi tetap bekerja untuk rakyat. Mungkin bisa masuk ke kabinet pemerintahan," ujarnya.

Dukungan terhadap kinerja yang baik dan nyata itu yang membuat mereka rela antre untuk mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Basuki dan Djarot. Secara emosi, mereka masih bersedih. "Kami sebenarnya sedih sekali baru mendapat gubernur yang benar-benar bekerja, tetapi sudah harus berpisah," kata Sita.

Lebih dari tiga jam mereka antre demi bertemu dan berfoto bersama Basuki. Seusai berfoto, mereka memekik bahagia sembari melihat hasil foto di layar telepon seluler.

Meski idolanya tak menang, Sita tetap menaruh harap pada Anies-Sandi. Ia berharap program-program kerja yang bagus dipertahankan dan dilanjutkan.

Baca juga: Siapa Saja Pengirim Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot?

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah berpose di depan karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dal Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat tertata di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4/2017). Karangan bunga tersebut berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot terutama pascapilkada DKI 2017.
Bukan kegalauan

Sebagaimana mayoritas isi pesan pada papan bunga yang berlimpah di Balai Kota, warga yang datang tak galau dan bersedih berlebihan. Wajah-wajah cerah tertib mengantre.

Warga lain juga semangat dan sabar mengantre, seperti Syanete (54), Tiominar (59), Leily (51), dan Lendry (33), yang adalah anggota staf akademik salah satu sekolah yang berlokasi di sekitar Balai Kota. Mereka berharap pasangan baru nantinya menambah perhatian pada dunia pendidikan.

"Harap sabar, ya, bapak dan ibu. Saya jamin pasti bisa bertemu Pak Ahok di dalam," ujar petugas pengamanan dalam dengan pengeras suara sekitar pukul 11.00.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com