Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappeda DKI Tahan Usulan Kegiatan Rp 12 Triliun Masuk RKPD 2018

Kompas.com - 23/05/2017, 13:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, pihaknya akan menahan usulan-usulan kegiatan belanja langsung dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk dimasukan ke dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) DKI Jakarta 2018.

RKPD merupakan acuan untuk menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018. Sementara KUA-PPAS merupakan acuan untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018.

"Kemarin terlalu banyak yang diusulkan oleh SKPD, kemampuan APBD kami tidak sebesar itu, maka perlu justifikasi mana yang di-hold dulu, mana yang didahulukan," kata Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (23/5/3017).

Tuty mengatakan, usulan kegiatan belanja langsung yang akan ditahan mencapai Rp 12 triliun. Namun, Tuty belum mendapatkan rincian usulan kegiatan apa saja yang ditahan.

"Yang ada sekarang yang sudah diinput (ke dalam e-budgeting) lebih dari 20.000 kegiatan dengan usulan Rp 47 triliun. Kami akan hold sekitar Rp 12 triliun," kata dia.

Tuty mengatakan, usulan kegiatan belanja langsung itu ditahan karena mempertimbangkan besarnya APBD. Pada 2017, anggaran untuk belanja langsung sekitar Rp 35,5 triliun. Anggaran untuk belanja langsung pada 2018 pun berkaca pada anggaran 2017.

"Tahun 2017 Rp 35,5 triliun itu belanja langsung. Jadi kalau enggak beda jauh dari 2017, kan mungkin kami berkisar sekitar Rp 36-37 triliun, ini kan baru draf," ucap Tuty.

Bappeda DKI Jakarta nantinya akan melakukan finalisasi draf tersebut, sekaligus anggaran untuk belanja tidak langsung, pendapatan, dan alokasi pembiayaan lainnya.

Belanja langsung merupakan penggunaan anggaran untuk pelaksanaan program-program yang bersifat tidak tetap. Sementara belanja tidak langsung merupakan pengeluaran rutin Pemprov DKI seperti untuk gaji pegawai, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com