Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Geng Motor "Tambun 45" soal Alasan Bawa Senjata Tajam

Kompas.com - 26/05/2017, 16:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hero Hendrianto Bachtiar  bertanya pada 11 tersangka dari anggota geng motor Tambun 45, yang diduga hendak menyerang geng Prumpung di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Sebanyak 11 orang yang ditetapkan menjadi tersangka diantaranya berinisal SA, OM, AS, MRS, IB, GK, HP, MZA, YT, YY, YS. Namun, salah satu dari tersangka mengatakan bahwa dia bukanlah kelompok dari Tambun 45.

"Beda kelompok saya pak, saya kelompok Jatiwaringin. Waktu itu saya baru pulang dari Prumpung pak," kata tersangka berbaju tahanan nomor 08, di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (26/5/2017)

Dia melanjutkan, pada saat diamankan, Minggu (21/5/2017) baru saja kembali dari rumah rekannya, namun saat pulang ditangkap aparat kepolisian.

Baca: Polisi: Geng Motor di Bekasi Menyasar Pengguna Kendaraan

Menurut Hero, anggota geng motor yang diamankan dan dijadikan tersangka ini karena mereka membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan. Namun, tersangka mengaku membawa senjata tajam hanya untuk berjaga-jaga.

"Iya bawa senjata tajam pak, buat jaga-jaga aja," kata tersangka.

Selain itu, tersangka lainnya dengan baju tahanan bernomor 01 menjelaskan bahwa dia diajak dan disarankan temannya untuk membawa senjata tajam.

"Saya lagi jalan diajak sama teman disuruh bawa senjata tajam dan disuruh pegang," kata tersangka dengan baju tahanan bernomor 01.

Baca: Kedapatan Bawa Celurit, Polisi Tahan 11 Anggota Geng Motor Tambun 45

Dalam penangkapan anggota geng motor ini, polisi mengamankan 13 senjata tajam seperti celurit dan pedang.

Untuk itu, Hero juga mengimbau kepada masyarakat terutama yang ada di Kota Bekasi, segera melaporkan ke polisi jika melihat indikasi geng motor yang akan operasi.

Bagi Hero, laporan dari masyarakat ini berguna untuk antisipasi lebih awal dan nantinya ditindaklanjuti.

Kompas TV Cegah Aksi Geng Motor, TNI-Polri Patroli di Jagakarsa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com