Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham Upayakan Pengobatan Polisi Korban Bom Kampung Melayu di Singapura

Kompas.com - 28/05/2017, 17:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly akan mengupayakan agar salah satu polisi yang menjadi korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Bripda Yogi Aryo, bisa dirawat di Singapura.

Hal itu dikarenakan kondisi matanya yang menurut dokter terancam buta akibat luka parah dari ledakan bom.

"Kalau tidak dapat pengobatan yang sangat baik, kemungkinan mata sebelah kiri akan jadi buta. Ada keinginan keluarga bagaimana kalau dibawa ke Singapura," kata Yasonna usai menjenguk Yogi di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (28/5/2017).

(Baca juga: Kondisi Jihan, Salah Satu Korban Bom Kampung Melayu, Membaik)

Yogi merupakan salah satu polisi yang menjadi korban bom di Terminal Kampung Melayu dengan luka terparah.

Yasonna juga menceritakan bagaimana dia prihatin melihat sejumlah bekas serpihan material bom yang sempat mengenai tubuh Yogi.

"Saya akan bicarakan dengan Pak Kapolri mengenai hal ini. Saya kira perlu," kata Yasonna.

Dia juga menyampaikan, meski mengalami luka cukup parah, kondisi fisik Yogi semakin membaik pasca-operasi yang dilakukan tim dokter baru-baru ini.

"Kondisinya hari ini sudah ada perbaikan, sudah bisa bergerak. Kaki sebelah kiri itu sangat parah. Sudah dioperasi, dokter mengatakan sudah bisa digerakkan," ujar dia.

Yogi merupakan putra dari suami-istri Yuli dan Puji yang juga merupakan pegawai Kementerian Hukum dan HAM.

Yuli merupakan Kepala Kantor Imigrasi di Depok, Jawa Barat, dan Puji adalah pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM.

(Baca juga: Pemerintah Diingatkan Pentingnya Hak Korban Bom Kampung Melayu)

Yasonna turut mencatat, Yogi pernah bekerja sebagai pegawai honorer di Kemenkum HAM. Yogi juga pernah mencoba untuk masuk ke dalam Akademi Imigrasi sebelum akhirnya mendaftar ke kepolisian.

Kompas TV Pasca-teror Bom Kampung Melayu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com