Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Oranye Gali Tanah Bantu Densus 88 Geledah Rumah di Cipayung

Kompas.com - 30/05/2017, 17:54 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) atau sering disebut pasukan oranye terlihat berjalan meninggalkan lokasi penggeledahan sebuah rumah di Cipayung.

Mereka keluar dengan membawa beberapa peralatan yang biasa digunakan untuk menggali tanah. Seragam oranye mereka pun tampak berlumuran lumpur. Bau tak sedap tercium menyengat.

"Saya tadi masuk dengan lima orang PPSU lainnya, disuruh gali-gali tanah," ujar salah seorang petugas bernama Slamet saat ditemui di sekitar lokasi penggeledahan, Selasa (30/5/2017).

Meskipun begitu, Ia dan beberapa rekannya mengaku tidak menemukan apapun di lokasi penggeledahan.

"Kami datangnya belakangan, enggak nemu apa-apa. Enggak tau yang lain tadi," sebutnya.

Sebelumnya, sejumlah pasukan oranye tampak berdatangan di lokasi penggerebekan oleh Densus 88 di Cipayung. Para pasukan oranye berjalan menuju halaman belakang sebuah rumah milik pasangan suami istri ini.

Baca: Polisi Tangkap 2 Orang di Cipayung Terkait Bom Kampung Melayu

Terlihat sejumlah pasukan orange dipersilakan memasuki halaman rumah tersebut. Sedangkan sebagian pasukan orange lainnya menunggu di belakang garis polisi.

"Itu katanya suruh bantuin gali tanah, cari HP (ponsel) katanya," ujar seorang anggota pasukan oranye.

Seperti diketahui, hari ini Densus 88, polisi dan anggota Satgas Rajawali melakukan penggrebekan di jalan Bambu Kuning Utara, RT 7/RW 2 Cipayung Jakarta Timur.

Kompas TV Andai Jakarta Tanpa Pasukan Oranye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com