Sandiaga Singgung soal "Winner Takes All" Saat Pilpres 2014

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyinggung soal kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan istilah "winner takes all".

Hal ini disampaikannya ketika berbicara soal keadilan, kesenjangan, dan ketimpangan di Indonesia.

"Nah sistem politik yang ada di Indonesia terutama sejak tahun 2014 ke sini, sistem winner takes all di mana yang menang itu yang menguasai dan tidak memberikan akomodasi kepada the best brains atau kader-kader terbaik dari 48 atau 49 persen yang tidak memilih," kata Sandiaga ditemui usai Seminar Nasional PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/6/2017).

"Nah tadi yang menarik diangkat bagaimana nanti kepemimpinan Anies-Sandi tidak seperti kepemimpinan di 2014 di mana pemenang tidak memberi ruang sama sekali kepada Pak Prabowo dan pendukungnya," lanjutnya.

Baca: Sandiaga: Saya Dukung Pak Djarot daripada Ribut

Sandiaga menyebut kursi direksi dan komisaris BUMD Jakarta nantinya tak akan hanya diisi oleh relawan Anies-Sandi. Sebab, ia dan Anies Baswedan berkomitmen untuk menghadirkan birokrasi yang terbuka dan diisi orang-orang terbaik.

"Masing-masing posisi kami buka untuk kemajuan Jakarta ke depan, bukan untuk politik balas budi atau politik yang tidak diangkat, politik winner takes all," kata Sandi.