Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta PT Transjakarta Cari Penggerak Demo Pegawai

Kompas.com - 13/06/2017, 12:20 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan telah menghubungi Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono terkait aksi demo yang dilakukan pegawai kontrak Transjakarta pada Senin (12/6/2017).

Djarot meminta Budi menelusuri koordinator aksi demo tersebut.

"Saya minta pada Pak Budi untuk juga kami bisa melihat siapa penggeraknya," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (13/6/2017).

Djarot menuturkan, pegawai kontrak PT Transjakarta boleh melakukan demo untuk memperjuangkan hak. Namun, aksi demo tersebut tidak seharusnya mengakibatkan penumpang bus Transjakarta telantar.

"Kami lihat dulu dia siapa, kalau itu murni betul untuk perbaikan nasib mereka, oke. Tapi kalau mereka untuk di luar-luar itu ya sudah, kami harus tegas, enggak apa-apa, kami rekrut lagi," ucap Djarot.

(baca: Petugas Transjakarta Demo, Penumpang Disuruh Turun di Tengah Jalan)

Djarot mengingatkan agar para pegawai Transjakarta kembali bekerja meningkatkan layanan terhadap penumpang.

"Saya enggak akan suudzon (berburuk sangka)-lah. Kami enggak tahu, biar aja. Tapi kalau emang enggak mau, ya sudah, ngomong aja, kami rekrut baru lagi, enggak apa-apa," ujar Djarot.

Djarot menyebut tidak akan menemui para pegawai Transjakarta yang demo. Dia menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepada PT Transjakarta.

"Enggak (akan menemui karyawan), sama manajemen sana aja dulu, kan sudah kami kasih tanggung jawab," kata Djarot.

Pada Senin pagi hingga siang, ratusan pegawai PT Transjakarta melakukan aksi unjuk rasa di kantor pusat PT Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur. Mereka menuntut agar dijadikan karyawan tetap.

(baca: Mungkinkan Petugas Transjakarta Diangkat Jadi Karyawan Tetap?)

Aksi demo pegawai diikuti dengan mogoknya layanan bus Transjakarta di beberapa koridor. Hal itu membuat penumpang telantar dan deretan bus Transjakarta yang mogok beroperasi di sekitar Halte Harmoni menimbulkan kemacetan di lokasi tersebut.

Kompas TV Sejumlah sopir bus Transjakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan halte bus transjakarta Harmoni, Senin (12/6) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com