Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Joni Tinggal Bersama Keluarganya di Gang Sempit

Kompas.com - 14/06/2017, 17:54 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Joni (55), warga Tomang, Jakarta Barat tak memiliki uang yang cukup untuk menyewakan tempat tinggal yang layak untuk istri dan ketiga orang anaknya.

Joni dan keluarganya harus rela tinggal di sebuah gang sempit di daerah Tomang, Jakarta Barat. Joni bekerja sebagai ojek sepeda dan hanya memiliki penghasilan Rp 10.000 hingga Rp 15.000 setiap harinya.

"Bayangin aja Rp 10 sampai Rp 15 ribu dia dapet duitnya. Buat makan aja susah, apalagi buat sewa rumah," ujar kerabat Joni, Roy saat ditemui di Tomang, Jakarta Barat, Rabu (14/6/2017).

Roy menambahkan, istri Joni saat ini tak dapat bekerja untuk membantu sahabatnya itu mencari tanbahan penghasilan.

"Istrinya itu kan agak kurang (waras). Nyuci, masak sampe ngurusin anak aja dikerjain sama si Joni. Istrinya enggak bisa kalau disuruh kerja juga," sebutnya.

Roy mengatakan, sebenarnya pihak Kelurahan Tomang sudah berkali-kali meminta keluarga Joni untuk pindah ke rumah kontrakan, namun sampai saat ini pihak Kelurahan tak juga menunjukkan rumah kontrakan mana yang bisa ditempati keluarga Joni.

"Jadi ya mereka masih bertahan di sini. Buat mandi aja mereka harus beli air, 3 tangki harganya Rp 10.000. Kalau di rumah kan enak ada air," kata dia.

Baca: Cerita Isa Melahirkan Hanya Beralaskan Kardus di Sebuah Gang Sempit

Ia berharap pihak kelurahan segera merealisasikan rencana pemberian bantuan untuk keluarga Joni.

"Mereka ini kan warga asli sini, punya KTP sini. Kan aneh kalau gak dibantu. Kasian kalau anak-anaknya sakit apalagi mereka butuh sekolah juga," tutupnya.

Kompas TV Seorang Nenek Hidup Memprihatinkan di Usia Senja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com