Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCJ Kerja Sama dengan Bank Jual "E-Money" Lebih Murah hingga 2 Juli

Kompas.com - 20/06/2017, 20:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila menyampaikan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah bank menjual e-money atau uang elektronik dengan harga khusus di semua stasiun KRL commuter line Jabodetabek. Tawaran harga khusus ini akan berlaku sampai 2 Juli 2017 mendatang.

"Kalau biasanya dijual seharga saldo dan ongkos kartunya, ini bebas dari biaya ongkos. Jadi, bayar untuk saldonya saja," kata Fadhila dalam sebuah konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017) petang.

Bank yang bekerja sama dengan PT KCJ untuk menjual uang elektronik adalah BCA, Bank Mandiri, BRI, dan BNI.

Baca: KRL Jabodetabek Tetap Beroperasi Seperti Biasa Selama Libur Lebaran

Sebagai gambaran, jika biasanya uang elektronik dijual sebesar Rp 50.000 dengan saldo hanya Rp 30.000, nantinya uang elektronik hanya dijual seharga Rp 30.000 tanpa ongkos kartu sebesar Rp 20.000.

Fadhila menjelaskan, uang elektronik yang dijual dapat dipakai penumpang bepergian dengan KRL. Adapun fungsi uang elektronik tersebut sama dengan KMT (Kartu Multi Trip) yang dikeluarkan oleh PT KCJ.

Menurut dia, kerja sama ini dilakukan dalam rangka mengurangi kepadatan antrean penumpang di tiap stasiun.

Baca: Volume Transaksi E-money Tembus Rp 320 Miliar

Terlebih, beberapa hari ke depan dalam masa angkutan libur Lebaran 2017, diperkirakan penumpang akan semakin ramai menggunakan jasa KRL commuter line.

"Demi kenyamanan para pengguna serta untuk menyiasati potensi kepadatan penumpang di sejumlah stasiun, kami sangat menyarankan pengguna menggunakan KMT atau uang elektronik agar dapat turun dan naik di stasiun mana saja tanpa harus antre di vending machine maupun loket," tutur Fadhila.

Kompas TV Pengguna E-Money Dapat Diskon Saat Mudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com