Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pemudik Lesehan Tunggu Kereta, Ini Kata Pengelola Stasiun Senen

Kompas.com - 20/06/2017, 20:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemudik pengguna kereta yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, banyak yang tidak langsung masuk ke area peron.

Pada Selasa (20/6/2017), Banyak pemudik yang memilih lesehen di lantai teras dan lorong-lorong stasiun, bahkan ada yang merebahkan badan.

Para pemudik yang lesehan di lantai stasiun tersebut adalah mereka yang datang jauh lebih awal dari jadwal keberangkatan kereta. Rata-rata pemudik sudah tiba di stasiun sejak siang hari, walaupun kereta yang akan mereka tumpangi baru berangkat pada malam hari.

Menanggapi itu, Wakil Kepala Stasiun Pasar Senen Darwoto menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir PT KAI sudah menerapkan sistem boarding pass terhadap penumpang yang akan berangkat.

Dengan sistem tersebut, maka penumpang disarankan tiba di stasiun 1-2 jam sebelum keberangkatan.

"Makanya begitu datang ke stasiun langsung check in. Otomatis penumpang sudah dilayani di dalam, ada tempat duduk," ujar Darwoto.

(baca: Pemudik yang Gunakan Kereta Malam, Padati Stasiun Senen Sejak Siang)

Menurut Darwoto, imbauan itu tidak diindahkan sebagian besar penumpang. Bahkan, kata Darwoto, ada pemudik yang sampai menginap di stasiun.

"Kami kan enggak mungkin mengusir mereka. Jadi kultur mereka yang belum menyesuaikan," ujar Darwoto.

Darwoto menilai kebanyakan penumpang yang menunggu keberangkatan dan lesehan di stasiun adalah penumpang musiman yang jarang naik kereta sehingga belum mengetahui perkembangan sistem yang diberlakukan.

"Padahal kami susah sosialisasi. Saya yakin gadget yang mereka pegang lebih bagus dari saya. Tapi bilangnya saya enggak tahu informasi," ujar Darwoto.

(baca: Musim Mudik, Penumpang di Stasiun Senen Melonjak hingga 6 Ribu Orang)

Kompas TV Pemudik di Stasiun Senen Semakin Padat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com