Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Tradisi Ahok, Djarot Pidato di Depan PNS DKI Usai Halalbihalal

Kompas.com - 03/07/2017, 10:41 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pada hari pertama kerja setelah libur Lebaran 2017, digelar acara halalbihalal antara Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dengan pegawai negeri sipil (PNS) DKI, di Balai Kota DKI, Senin (3/7/2017).

Namun, ada yang berbeda dengan kegiatan halalbihalal tahun ini. Saat Basuki Tjahaja Purnama masih menjabat sebagai gubernur, acara halalbihalal hanya salam-salaman dengan PNS DKI.

PNS DKI berbaris untuk bersalaman dengan Basuki atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur.

Tahun ini, PNS DKI yang sudah bersalaman tetap berkumpul di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta. Setelah itu, Djarot berdiri di atas panggung dan memberikan pengarahan.

"Biasanya hari Senin kita itu rapim ya. Rapim biasanya hanya melibatkan SKPD tertentu untuk dapat satu keputusan. Tetapi karena ini pekan pertama bulan Syawal, saya sebut ini rapim luar biasa. Apa yang akan saya sampaikan juga akan dievaluasi pada rapim berikutnya," ujar Djarot.

(baca: Kepala Dinas hingga Pamdal Berbaur Saat Halalbihalal dengan Djarot)

Djarot kemudian memberikan pengarahan. Dia berbicara selama lebih kurang satu jam di hadapan para PNS DKI.

Djarot menyampaikan pesan tentang pembinaan penduduk bagi para pendatang, sistem e-budgeting, hingga proyek pembangunan. Dalam kesempatan itu, Djarot juga menyampaikan permintaan maaf kepada PNS DKI.

"Sebagai satu keluarga besar di mana setahun ini kita selalu berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama satu sama lain, tentu saja di antara kita ada salah. Ini momentum kita untuk selalu memaafkan," ujar Djarot.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, rayakan hari raya Idul Fitri dengan bersilaturahmi ke sejumlah tokoh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com