Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Grab Keluhkan Penumpang yang Palsukan Titik Antar Jemput

Kompas.com - 06/07/2017, 18:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang pengemudi Grab Car bernama Aris mengeluhkan mengenai seringnya ia menemukan penumpang yang memalsukan titik antar maupun jemput. Ia menduga hal ini dilakukan untuk menekan ongkos pembayaran.

"Kadang-kadang ada yang pesan di titik gapura, tahu-tahunya rumahnya di blok belakang, jaraknya berapa kilo. Tapi harga mempengaruhi," kata Aris di Kantor Grab, Gedung Lippo Kuningan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2017).

Aris menyampaikan keluhannya di sela-sela jumpa pers yang digelar manajemen Grab Indonesia menyingkapi adanya unjuk rasa dari para pengemudi di depan Kantor Grab pada Selasa (4/7/2017).

Aksi unjuk rasa dilatarbelakangi pengemudi yang di-suspend. Manajemen Grab menyebut para pengemudi tersebut adalah mereka yang ketahuan menggunakan "Fake GPS".

Baca: Manajemen Minta Pengemudi Bukan Grab Tak Ikut Mediasi pada 10 Juli

Dalam penggunaan fake GPS, seorang pengemudi dapat menerima pemesanan dari calon penumpang yang tidak berada di lokasi yang sama dengan dirinya.

Cara ini berpotensi membuat penumpang bisa menunggu lebih lama. Aris menilai penggunaan fake GPS merupakan sesuatu yang tidak patut dan merugikan penumpang.

Ia menyatakan sudah seharusnya pengemudi bekerja dengan jujur. Namun demikian, ia menilai penumpang juga harus melakukan hal yang sama.

"Jadi jangan hanya kita yang dituntut jujur, tapi customer juga. Edukasi kepada customer pengguna aplikasi. Karena customer ada juga yang fake," ujar Aris.

Baca: Pengemudi Grab Ungkap Rekannya yang Gunakan Fake GPS atau Tuyul

Catatan Redaksi:

Artikel ini telah mengalami perubahan pada hari Jumat (7/7/2017). Terjadi kesalahan penyebutan nama narasumber yang seharusnya Aris menjadi Iwanto. Kesalahan tersebut telah kami perbaiki. Redaksi mohon maaf atas kekeliruan tersebut.

 

Kompas TV Para pengemudi Grab berencana menggelar aksi demo memprotes kebijakan Grab yang dinilai curang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com