Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kadisdik Bekasi soal Nem yang Berubah Saat Daftar PPDB "Online"

Kompas.com - 06/07/2017, 19:42 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi menyampaikan, nem siswa yang berubah saat mendaftar penerimaan peserta didik baru (PPDB) online bisa dikarenakan nomor induk kependudukan (NIK) atau PIN siswa yang salah.

“Kalau nem-nya berubah itu berhubungan dengan PIN atau NIK. Jika NIK dan PIN salah maka secara otomatis bisa salah juga,” ujar Ali saat diwawancarai di Gedung Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Kamis (6/7/2017).

Terkait masalah ini, ia menyarankan agar pihak siswa mengurus ke Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) apabila ada kesalahan PIN.

“Tapi Disdukcapilkan sudah terkoordinasi di sini, jadi bisa selesain NIK dan PIN di sini (Disdik Kota Bekasi),” kata Ali.

(Baca juga: Orangtua Siswa Protes Nem Anaknya Berubah Saat Daftar PPDB "Online")

Terkait pendaftaran PPDB online, orangtua siswa SD Al Muchtar Bekasi, Fitri (35), mengatakan bahwa nem anaknya berubah saat mendaftarkan diri.

“Nem anak saya sebenarnya keluar dari sekolah nilainya 231.50, tetapi pas saya daftar ( PPDB online) ke SMP 25 Bekasi nemnya jadi 199.50,” ujar Fitri saat ditemui di halaman Gedung Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Kamis (6/7/2017).

Menurut Fitri, nem anaknya jadi lebih rendah sehingga terkendala ketika ingin masuk sekolah negeri.

“Nama dan nomor NIK-nya sama jadi perbedaannya (nilai) lebih rendah, ya enggak bisa begitulah lebih ngerugiin. Anak saya kan enggak bisa masuk negeri jadinya,” kata Fitri yang merupakan warga Pesona Anggrek, Bekasi Utara itu. 

(Baca juga: Pendaftaran PPDB "Online" Kota Bekasi Diperpanjang)

Fitri mengatakan, jika nem anaknya tidak diperbaiki, anaknya terancam tidak dapat mendaftar jalur zonasi.

Bahkan, dia juga tidak mengetahui kesalahan apa yang dilakukan sehingga nem anaknya berubah jadi lebih rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com