JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memberi nama Simpang Susun Semanggi dengan nama Simpang Baja Semanggi.
"Banyak yang meminta namanya Simpang Baja Semanggi sih. Tapi nanti lah dilihat saja," ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Usulan nama tersebut, lanjut Djarot, dipilih karena pondasinya memang terbuat dari baja.
Penamaan sebuah bangunan infrastruktur akan dilegalkan melalui sebuah Peraturan Gubernur.
Saat ditanya apakah rencana penamaan Simpang Baja Semanggi itu merupakan akronim dari Basuki-Djarot, dia tertawa.
Djarot mengatakan, boleh-boleh saja orang berpendapat demikian.
"Kata 'Baja'-nya pakai 'D' (baca: Badja) saja ya," canda Djarot sembari tertawa.
(baca: Menhub Yakin Simpang Susun Semanggi Bisa Kurangi Kemacetan 30 Persen)
Djarot menjelaskan, proyek yang memakai anggaran corporate social responsibility (CSR) itu direncanakan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2017.
Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan proyek tersebut. Sebelum itu, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba pada akhir Juli 2017 ini.
Berdasarkan kajian, Simpang Susun Semanggi itu akan mengurangi kemacetan di ruas dalam kota sebesar 20 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.