Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Bantah Ada Mobilnya Saat Hermansyah Dikeroyok di Tol

Kompas.com - 11/07/2017, 17:18 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmad Sarbini, Selasa (11/7/2017) mengatakan, terdapat kekeliruan terkait kronologi yang tersebar di masyarakat soal Hermansyah, ahli IT dari ITB yang diserang di Tol Jagorawi pada, Minggu (9/7/2017).

Abi, panggilan Sarbini menyampaikan, dari penjelasan adik Hermansyah, Hari, yang didapatkan dari istri Hermansyah, tidak ada iring-iringan mobil antara Hermansyah dengan adiknya saat melintas di Tol Jagorawi.

Adapun saat itu hanya ada satu mobil yang dikendarai Hermansyah dan istrinya. Dari sejumlah informasi yang beredar, sempat disebutkan ada iring-iringan mobil yang dikendarai oleh adik Hermansyah.

"Tidak ada iring-iringan dengan adiknya. Hanya ada Hermansyah dan istrinya," ujar Abi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Masih dari sumber yang sama, Abi menyampaikan bahwa mobil yang dikendarai Hermansyah bersenggolan dengan salah satu dari dua mobil yang menyerang Hermansyah. Adapun saat itu kedua mobil langsung memepet mobil Hermansyah hingga membuat Hermansyah harus menepi.

"Kemudian setelah saudara Hermansyah turun, terjadilah perkelahian. Mereka mengeroyok Hermansyah. Istrinya tetap di mobil. Dengan bersimbah darah Hermansyah mengalami kejadian seperti itu," ujar Abi.

Baca: Komnas HAM Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Hermansyah

Saat ini kondisi Hermansyah yang dirawat di RSPAD berangsur-angsur pulih. Polisi masih berusaha mencari pelaku pengeroyokan dengan memeriksa kamera CCTV yang terpasang di Tol Jagorawi.

Kompas TV Bersenggolan Mobil, Pakar Telematika ITB Dibacok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com