Salin Artikel

Perombakan PNS dan Harapan Djarot Akhiri Jabatannya dengan Gemilang

Djarot hanya akan menjabat hingga Oktober 2017. Setelah itu, Pemprov DKI Jakarta akan dipimpin gubernur dan wakil gubernur terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Djarot berharap, susunan pejabat DKI yang dilantiknya itu bisa membuat pekerjaan selesai lebih cepat.

Dia juga berharap jajaran yang baru bisa menjadi tim yang luar biasa sampai masa jabatannya berakhir.

"Kami mengusulkan pejabat yang harus bekerja luar biasa mengingat waktunya sangat singkat sampai Oktober untuk menuntaskan berbagai macam pekerjaan rumah. Kita harapkan bentuk tim yang tidak biasa tapi luar biasa," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (13/7/2017).

Sejumlah pejabat eselon II yang tidak memberikan performa baik didemosi oleh Djarot, misalnya mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta, Arifin, yang didemosi menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.

Terkait demosi Arifin, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, penyerapan anggaran di Dinas Perumahan kurang baik.

"Catatan yang pertama perumahan itu adalah penyerapan anggaran, soal pembebasan lahan," ujar Agus.

Ia juga mengatakan, rotasi pejabat ini disesuaikan dengan kompetensi masing-masing pejabat.

Dengan begitu, diharapkan kinerja akan semakin baik dan penyerapan anggaran semakin banyak.

Djarot mengatakan, Provinsi DKI Jakarta periode 2012-2017 begitu unik karena dipimpin oleh 3 gubernur dalam waktu 5 tahun.

Dia ingin mengakhiri periode tersebut sebaik mungkin agar warga bisa selalu mengingat kepemimpinan Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama, dan dia.

Djarot juga ingin warga Jakarta mengingat para birokrat teladan yang membantu mengubah Jakarta.

"Kita ingin memberikan sesuatu yang baik dan bisa dikenang, dinikmati, dan dirasakan rakyat Jakarta. Begitu saya selesai menjalankan tugas, Anda juga akan dikenang. Apa yang Anda kerjakan akan bermanfaat bagi warga Jakarta," ujar Djarot kepada PNS DKI.

Bukan yang terakhir

Untuk mencapai hasil akhir yang baik, kata Djarot, dia akan terus mengevaluasi kinerja PNS yang sudah dilantik kemarin.

Djarot tidak menutup kemungkinan adanya perombakan lagi meski sisa masa jabatannya tinggal sedikit.

"Apa ini yang terakhir mutasi? Tidak. Selama mendapat persetujuan dari Kemendagri, kita bisa lakukan mutasi," ujar Djarot.

Ia mengatakan, kinerja pejabat yang baru dilantik akan dievaluasi dalam satu bulan ini. Mereka harus langsung beradaptasi dan melakukan pekerjaan dengan cepat.

Jika lambat, mereka bisa saja diganti lagi. Menurut Djarot, hal ini diperbolehkan selama mendapatkan izin dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

"Saya sudah konsultasi dengan Pak Tjahjo saat Hari Bhayangkara, apakah boleh? Boleh kata beliau. Ini bukan untuk saya, bukan untuk Anda, tapi semata-mata untuk rakyat Jakarta. Mari kita bikin bangga rakyat Jakarta terhadap Pemprov DKI," ujar Djarot.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/14/09422051/perombakan-pns-dan-harapan-djarot-akhiri-jabatannya-dengan-gemilang

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke