Hal itu dilakukan agar para pelaku usaha di industri kreatif bersaing satu sama lain.
"Ada jangka waktu, dievaluasi 6 bulanan, bisa diganti, makanya ini banyak yang antre sehingga dengan cara itu mereka bersaing untuk berkreasi," ujar Djarot di Jakarta Creative Hub, Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2017).
Djarot mengingatkan agar para pelaku UKM yang menyewa ruang kerja di Jakarta Creative Hub untuk selalu produktif.
"Jangan setelah diberikan (sewa), mereka seenaknya sendiri, enggak bisa. 6 bulan evaluasi, kalau enggak produktif, ganti," kata dia.
Apabila usaha yang dirintis sudah berhasil, ruang kerja yang mereka tempati juga akan disewakan kepada pelaku UKM lainnya yang mengantre.
Menurut Djarot, ruang kerja di Jakarta Creative Hub bisa disewa oleh pelaku usaha semua kalangan asalkan bergerak di bidang industri kreatif.
"Yang start up ya, dipersilakan. Kelas menengah ke bawah boleh, tapi orientasinya kepada industri kreatif," ucap Djarot.
Baca: Jakarta Creative Hub Sediakan Pelatihan bagi Warga Rusun
Di Jakarta Creative Hub, ada 12 ruang kerja yang disewakan kepada pelaku UKM. Ada pula beberapa ruangan penunjang, seperti ruang pelatihan, bengkel kerja, perpustakaan, laboratorium komputer, dan ruang belajar.
Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan alat untuk berkreasi dan berwirausaha, seperti mesin jahit, mesin potong besar, mesin gerber, mesin untuk kulit, kayu, logam, dan lainnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/14/20153421/di-jakarta-creative-hub-ukm-yang-tidak-produktif-langsung-diganti