Pengundian itu dilakukan saat acara pengarahan pegawai PTSP di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Sabtu (15/7/2017).
Sesi pengundian door prize itu membuat pegawai PTSP baik yang PNS maupun non-PNS merasa antusias. Mereka bertepuk tangan kencang menunggu nomor yang mereka miliki disebut Djarot. Sayangnya, Djarot tiba-tiba mengubah peraturan pengundian door prize.
"Oh maaf, door prize-nya hanya untuk non-PNS yah. Kalau PNS yang dapat, batal yah," ujar Djarot.
Pengumuman Djarot langsung membuat para PNS di PTSP DKI berteriak kecewa. Pupus sudah peluang mereka mendapat door prize berupa televisi, ponsel, hingga dispenser.
"Kalau ada PNS yang belum punya TV, HP, bilang ke saya. 'Pak saya belum punya TV Pak, nanti aku belikan'," ujar Djarot.
Menurut Djarot, door prize seharusnya diberikan bukan hanya kepada yang beruntung tetapi juga yang membutuhkan. Djarot menilai, PNS sudah cukup mampu untuk membeli TV.
Djarot pun mulai mengambil nomor undian dari sebuah kotak dan mengumumkan nomor itu. Seorang perempuan berlari dengan ceria ke arah Djarot.
"Kamu PNS apa bukan?" tanya Djarot.
"PHL (pegawai harian lepas) Pak," jawab perempuan itu.
"Oh kalau PHL dapat," ujar Djarot.
Beberapa nomor yang diumumkan oleh Djarot ternyata milik PNS. Djarot pun membatalkan door prize untuk PNS itu dan mengambil nomor undian lainnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/15/10472971/djarot-tiba-tiba-ubah-aturan-main-door-prize-pns-dki-teriak-kecewa