Salin Artikel

Menanti Pembangunan Stadion di Lahan Taman BMW

Sebanyak 1.509 personel gabungan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara, Polisi, TNI, dan Satpol PP dilibatkan dalam penertiban permukiman liar di taman yang berlokasi di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Warga setempat sudah diimbau untuk mengosongkan bedeng-bedengnya sebelum waktu penertiban.

Fokus penertiban adalah 356 bedeng atau hunian semi permanen di lokasi tersebut yang difungsikan menjadi lapak usaha, pengepul sampah, pembuatan arang, dan parkir liar truk kontainer.

Penertiban berlangsung tertib dan lancar dengan dikerahkannya sejumlah alat berat.

Lancarnya proses penertiban tersebut juga merupakan hasil operasi cipta kondisi yang dilakukan oleh anggota gabungan TNI, Polda Metro Jaya, dan polsek yang dipimpin Polres Metro Jakarta Utara.

Dari operasi cipta kondisi itu ditemukan 89 senjata tajam, 124 barang mencurigakan, dan 12 molotov, serta dua jerigen minyak tanah.

(baca: Taman BMW Akan Dijaga Petugas Gabungan Sampai Stadion Mulai Dibangun)

Akan dibangun stadion

Di sisi lain, penertiban Taman BMW dengan luas mencapai 26,5 hektar juga dilakukan untuk merealisasikan pembangunan stadion.

"Di sini akan segera dibangun tempat (stadion) yang membanggakan," kata Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad.

Kasatpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu menyatakan, setelah ditertibkan, Taman BMW akan dijaga hingga pembangunan stadion dimulai agar tidak ada lagi penyalahgunaan lahan.

"Insya Allah ini penataan yang terakhir, kami bekerja sama dengan TNI, Kamtibmas, dan Polisi akan mengamankan sampai stadion dibangun," ucap Yani.

(baca: Pembangunan Stadion di Taman BMW Akan Dibicarakan dengan Anies-Sandi)

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/02/06354681/menanti-pembangunan-stadion-di-lahan-taman-bmw

Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke