Salin Artikel

Biarkan Kendaraan di Trotoar, Jukir Dimarahi Camat Kebayoran Baru

"Ini juru parkir enggak benar, kami susah-susah bikin tertib, sudah diperingatkan masih begini lagi!" kata Fidiyah di Jalan Tirtayasa.

Di ruas jalan yang dijaga dua juru parkir itu memang ada tempat parkir resmi. Namun juru parkir mengizinkan pemilik kendaraan memarkir kenderaaan mereka sembarangan.

Kendaraan seharusnya parkir paralel sesuai dengan marka yang tersedia. Namun kebanyakan kendaraan, yaitu mobil dan motor, diparkirkan di atas trotoar dan saluran air.

Akibatnya, anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang ingin membersihkan saluran air tidak bisa bekerja.

Fidiyah atau Fidi meminta Dishub untuk menindak juru parkir yang mengenakan rompi Dishub itu. Salah satu dari mereka ternyata tidak memiliki surat tugas. Dishub dari Kecamatan Kebayoran Baru kemudian memanggil komandan kedua petugas tersebut.

Komandannya, M Husein dari UPT Perparkiran Dishub DKI Jakarta, mengatakan surat tugas juru parkir tersebut masih di proses di UPT Perparkiran.

"Seharusnya saya tindak ini kendaraan, tapi karena sudah bayar parkir dan yang salah juru parkirnya ya kami peringatkan, kami sita seragamnya," ujar Fragmen, anggota Dishub Kebayoran Baru.

Lihat juga: Sepekan Bulan Tertib Trotoar, Dishub DKI Tertibkan 3.381 Kendaraan

M Husein selaku komandannya tak banyak berkata ketika ditanya mengapa anggota jukirnya tidak mengarahkan para pemilik kendaraan untuk parkir mobil atau sepeda motor mereka dengan benar.

Ia mengaku tak bisa mengawasi dengan seksama para jukirnya. "Ya gimana ya... sudah parkirnya di trotoar," kata Husein.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/09/15223331/biarkan-kendaraan-di-trotoar-jukir-dimarahi-camat-kebayoran-baru

Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke