Salin Artikel

Tempat Penyimpanan Bendera Pusaka, dari Kaca Anti-Peluru hingga Pengatur Kelembapan

Tempat penyimpanan bendera pusaka berada di Ruang Kemerdekaan, Cawan Tugu Monas. Sebelum diresmikan, vitrin itu diperbaiki pada 2017 setelah rusak sejak lama.

Vitrin itu dibuat dari kaca yang tebal. Ketebalannya bahkan membuat vitrin anti-peluru untuk menjaga keamanan sang saka Merah Putih.

"Ini anti peluru, tebal kacanya, mantap toh," kata Djarot.

Tempat penyimpanan itu juga dilengkapi dengan rolling door berwarna kuning serta humadifier sebagai alat kontrol suhu dan kelembapan sehingga tidak merusak bendera pusaka.

Saat acara peresmian, Kantor Pengelola Kawasan (KPK) Monas membuka vitrin itu. Rolling door yang tertutup rapat itu perlahan terbuka, menampilkan kaca yang tampak tebal. Kaca tersebut kemudian dinaikkan secara otomatis oleh operator.

Baca: Djarot: Tempat Penyimpanan Bendera Pusaka Anti Peluru, Mantap Toh...

Di dalam vitrin itu terdapat replika bendera pusaka. Kepala Sub Bagian Tata Usaha KPK Monas Arista Nurbaya mengatakan, tempat penyimpanan bendera pusaka merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Undang-undang tersebut menyatakan empat simbol negara disimpan di Ruang Kemerdekaan Monas.

"Jadi memang posisinya sesuai dengan undang-undang, maunya Pak Soekarno itu 4 simbol bangsa Indonesia ada di Ruang Kemerdekaan. Jadi menurut undang-undang, bendera pusaka seharusnya disimpan di Ruang Kemerdekaan," ujar Arista.

Selama ini, bendera pusaka masih disimpan di Istana Merdeka. Sebab, di Monas belum ada fasilitas memadai untuk menyimpan bendera pusaka.

Kini, dengan adanya vitrin yang telah diperbaiki, Monas telah memiliki tempat penyimpanan bendera pusaka yang memadai. KPK Monas tinggal menunggu keputusan Istana apakah akan memindahkan bendera pusaka.

"Itu sekarang sudah tersedia, cuma ditempatkan atau tidak, tergantung kebijakan dari pusat," kata Arista.

Baca: Tempat Penyimpanan Bendera Pusaka di Monas Anti-Peluru

Ruang Kemerdekaan di Monas memang dibuka setiap hari untuk masyarakat umum. Namun, vitrin tersebut tidak akan dibukan setiap hari pula. Vitrin baru akan dibuka pada hari-hari tertentu.

"Kita kan mengagungkan simbol-simbol kenegaraan. Jadi mungkin akan dibuka pada tanggal 17 (Agustus), belum ditentukan (waktunya), tapi pasti pada saat tertentu. Jadi masyarakat akan menunggu momen itu," ujar Arista.

(link video: https://youtu.be/9gU4VHis_XU)

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/13/18330751/tempat-penyimpanan-bendera-pusaka-dari-kaca-anti-peluru-hingga-pengatur

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke