Sebanyak 65,3 persen diantaranya pernah mengkonsumi akohol oplosan. Ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017), Abdul menjelaskan kebanyakan responden menyampaikan alasan mengkonsumsi alkohol oplosan dibanding alkohol murni karena harga yang lebih terjangkau.
Dari riset tersebut, alkohol oplosan dijual seharga Rp 25.000 hingga Rp 100.000. Selain itu, alkohol oplosan mudah didapat.
Abdul menyampaikan, dari 65 persen responden yang mengkonsumsi alkohol oplosan, ada 71 persen responden mendapatkan alkohol oplosan di warung jamu, 14,3 persen dari warung klontong, 7,1 persen dari perantar, sisanya tidak menjawab.
Selain itu, alkohol oplosan dipilih karena rasanya dinilai lebih enak dibanding alkohol murni.
Baca: Sebagian Besar Peminum Alkohol di Jabodetabek Belum Cukup Umur
"Para responden yang mengonsumsi alkohol oplosan menilai alkohol oplosan rasanya lebih enak dibanding alkohol yang legal," ujar Abdul.
Abdul menyampaikan, 65 persen responden yang mengkonsumi alkohol oplosan, 35,7 persen responden mengkonsumsi oplosan campuran minuman beralkohol dicampur minuman bersoda, 28,6 persen mencampur minuman beralkohol dengan alkohol lainnya, 21,4 persen mencampur minuman beralkohol murni dengan minuman energi, sisanya menjawab tidak tahu.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling dengan margin error sebesar 5,28 persen dan tingkat kepercayaan 90 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan tatap muka dan kuisioner. Survei melibatkan responden dengan usia 12-21 tahun dari Februari-Maret 2017.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/15/19262091/banyak-remaja-konsumsi-miras-oplosan-karena-mudah-didapat-dan-murah