Salin Artikel

"Kami Direkomendasikan Pemkot Jualan di Sini, tetapi Kini Ditertibkan"

Penertiban dilakukan karena lahan yang dipakai pedagang untuk berjualan tersebut merupakan lahan untuk pembangunan double double track dan perluasan stasiun oleh PT KAI.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi usai penertiban, tampak sejumlah lapak pedagang bunga telah roboh.

Begitu juga dengan tanaman yang sebelumnya diletakan di atas trotoar, telah dipindahkan ke ruas jalan.

Akibatnya, jalan di Stasiun Klender Baru semakin sempit. Hal itu juga menyebabkan kepadatan lalu lintas.

Perwakilan pedagang bunga, Torang Simbolon, mengatakan bahwa PT KAI telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada para pedagang pada 24 Agustus. Isi surat tersebut meminta para pedagang untuk pindah.

Namun, karena tak ada lokasi baru yang kosong, pedagang bunga tetap bertahan di lokasi tersebut.

Torang mengatakan, lokasi yang saat ini mereka tempati merupakan rekomendasi dari Pemerintah Kota Jakarta Timur.

Ini karena di lapak mereka yang sebelumnya, yakni di daerah Buaran, sedang dilakukan pembangunan trotoar.

Namun, karena adanya rekomendasi dari Pemkot Jaktim, pedagang kekeh berjualan di lokasi itu.

"Kami direkomendasikan jualan di sini atas rekomendasi hasil rapat koordinasi, tetapi sekarang harus pindah. Kami enggak tahu harus ke mana," ujar Torang.

Ia mengatakan, karena teguran yang terus dilakukan oleh pihak stasiun, pedagang bunga akhirnya meminta Pemkot Jaktim untuk mencarikan lokasi lain.

Pemkot Jaktim lantas menawarkan para pedagang untuk menempati lokasi di Pondok Kelapa. Namun, lokasi itu terbilang sempit.

Dari 35 pedagang bunga, hanya 25 pedagang yang bisa menempati lapak tersebut. Pedagang juga telah bersurat ke Pemprov DKI yang ketika itu masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurut Torang, Ahok saat itu mengizinkan para pedagang untuk berjualan di sekitar Terminal Pulogadung dengan syarat tidak membuat kemacetan.

Rekomendasi lokasi itu atas permintaan dari pedagang bunga. Namun, tak ada jawaban dari Pemkot Jaktim. Pemkot meminta pedagang bunga untuk tetap berjualan di Pondok Kelapa.

Pedagang bunga kemudian kembali mengirimkan surat permintaan relokasi ke dua tempat, yaitu Jalan Alo-alo Kelurahan Jati, dan di sisi Banjir Kanal Timur depan Rusun Rawa Bebek. Namun, hingga lapak pedagang digusur, tak ada jawaban dari Pemkot Jaktim.

"Kami hanya meminta tempat, sampai sekarang tak ada dijawab. Kami seperti tidak dimanusiakan. Kami ini sudah masuk ke dalam UMKM, kami juga bayar retribusi Rp 60.000 per pedagang per bulan. Tapi kok jadinya seperti ini," ujar Torang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/29/21165081/kami-direkomendasikan-pemkot-jualan-di-sini-tetapi-kini-ditertibkan

Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke