Salin Artikel

Pemeringkatan Layanan Kelurahan Lewat Qlue Dianggap Tak Obyektif

Dalam aplikasi yang dapat diunduh secara gratis ini terdapat tiga indikator peringatan yang akan menunjukkan perkembangan eksekusi terhadap aduan yang dilaporkan ke kelurahan setempat.

Warna merah menunjukkan aduan yang belum ditindaklanjuti, warna kuning untuk aduan yang telah diterima pengelola wilayah namun belum ditindaklanjuti, dan warna hijau untuk aduan yang telah ditindaklanjuti.

Jumlah aduan yang berhasil ditindaklanjuti ini nantinya akan diakumulasikan dan menentukan peringkat kinerja pengelola wilayah tersebut.

Baca: Seorang Pemilik Akun Qlue Kirim Aduan 30 Kali dalam Sehari

Kelurahan Cengkareng Barat merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan peringkat buruk dalam hal penanganan aduan warga melalui aplikasi Qlue ini.

Dalam aplikasi tersebut, per Jumat (1/9/2017) Kelurahan Cengkareng Barat tercatat menempati peringkat 262 dengan jumlah aduan sebanyak 3.346 dari total 2.515 warga.

"Untuk kawasan kami aduannya banyak, kami kewalahan dalam menindaklanjuti. Tapi justru peringkat kami buruk," ujar Lurah Cengkareng Barat, Boy Raya Purba melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/9/2017).

Hal ini berbeda dengan peringkat yang diterima Kelurahan Cijantung yang menempati urutan kedua walaupun hanya mendapatkan 41 aduan dari 807 warga.

Menanggapi hal ini, Boy merasa sistem peringkat dalam aplikasi Qlue dalam hal menengtukan peringkat pelayanan wilayah tidak objektif.

Penilaian tersebut hanya berdasarkan persentase aduan yang tereksekusi tanpa mempertimbangkan perbedaan jumlah aduan warga di suatu wilayah.

Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat menerima lebih dari 40 aduan warga lewat aplikasi Qlue dalam sehari.

Hal ini menyebabkan pengelola wilayah merasa kewalahan dalam menangani aduan-aduan tersebut.

"Warga kami sangat aktif membuat aduan melalui aplikasi Qlue. Per hari kami bisa menerima 40 hingga 60 aduan yang dikirim ke aplikasi Qlue," ujar Boy Raya Purba.

Ia mengatakan, dalam sehari Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Cengkareng hanya dapat mengeksekusi 15-20 aduan per harinya.

"Itupun yang sesuai dengan otoritas PPSU seperti masalah sampah atau saluran air," sebutnya.

Baca: Lurah Cengkareng Barat: Banyak Aduan Lewat Qlue yang "Ngasal"

Di luar masalah tersebut, Kelurahan Cengkareng Barat juga mendapati pemilik user Qlue yang "usil" dengan puluhan aduan dalam sekali unggah.

Salah satunya adalah seseorang dengan akun Qlue 'satriamuda' yang mengirimkan puluhan aduan sekaligus.

"Pemilik akun bernama 'satriamuda' hari ini hingga pukul 16.00 WIB sudah mengirimkan 30 aduan sekaligus," kata Boy.

Puluhan aduan itu tak pelak menghasilkan indikator merah pada aplikasi Qlue yang sekaligus membuat jumlah aduan warga yang belum tertangani meningkat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/01/17343801/pemeringkatan-layanan-kelurahan-lewat-qlue-dianggap-tak-obyektif

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke