Salin Artikel

TNI Batal Kosongkan Rumah Warga di Kompleks Akabri

Mereka datang sekitar pukul 08.30 pagi tadi dengan dua bus, satu truk, dan satu ambulans. Sejumlah petinggi TNI terlihat duduk di tenda yang didirikan di depan komplek tersebut.

Namun warga menolak pengosongan dan sempat berdebat dengan aparat TNI. Warga meyakini, TNI seharusnya tak bisa mengambil alih selama tanah dan bangunan masih proses gugatan di pengadilan.

Sejumlah polisi berada di lokasi untuk mencegah terjadinya pertikaian. Pihak TNI akhirnya hanya mengelilingi kompleks untuk melihat rumah-rumah.

Mereka kemudian makan siang dan meninggalkan lokasi. Perwakilan warga Viviet S Putri mengatakan, sementara ini, warga meminta bantuan dari berbagai pihak agar tak ada pengosongan. Sementara itu, pihak TNI di lokasi belum ada yang mau memberikan keterangan.

Baca: Puluhan Personel TNI Datangi Kompleks Akabri Menteng Pulo

"Saat ini warga negara telah mengajukan perlindungan hukum melalui aparat publik, dalam hal ini Kepolisian Sektor Setiabudi, selain itu warga juga melibatkan Komnas HAM dan berkoordinasi dengan Komisi I DPR serta berbagai para pihak terkait," ujar Viviet.

Gugatan diajukan warga ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Agustus 2017 lalu. Warga menggugat Sertifikat Hak Pakai yang dikeluarkan Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Jakarta Selatan pada 2016 lalu atas nama Kementerian Pertahanan.

Sebanyak 60 rumah yang ada di komplek itu sejak tahun 1965 dikuasai oleh purnawirawan Akabri (kini Akademi Militer) beserta keluarganya.

Baca: Pemilik 2 Rumah di Kompleks Akabri Klaim Baru Terima Surat Peringatan

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/14/14285321/tni-batal-kosongkan-rumah-warga-di-kompleks-akabri

Terkini Lainnya

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke