Salin Artikel

Langkah Mantan Rektor UNJ Melapor ke Bareskrim Ditanggapi Para Dosen

Salah seorang Anggota Kolega Aliansi Dosen UNJ yang dilaporkan ke Mabes Polri, Ubaedillah Badrun menyatakan, langkah Djaali melaporkan dirinya adalah hal yang keliru dan tanpa dasar.

"Laporan yang dilakukan mantan Rektor UNJ kepada saya adalah pencemaran nama baik tetapi sampai saat ini pencemaran nama baik seperti apa yang ditemukan oleh mantan rektor itu, saya tidak tahu," kata Ubaedillah di Kampus UNJ, Kamis (28/9/2017).

Selain tanpa dasar dan keliru, Ubaedillah yang juga adalah dosen Sosiologi UNJ itu juga menganggap tindakan Djaali yang di luar kebiasaan dunia akademik.

Baca: Dipecat dari Jabatan Rektor UNJ, Djaali Laporkan Dua Orang ke Polisi

Pasalnya, permasalahan seperti ini dituduhkan kepada Ubaedillah mestinya dapat diselesaikan melalui diskusi, bukan dengan melibatkan kepolisian.

"Upaya pelaporan ini dalam tradisi akademik merupakan langkah di luar habitus intelektual karena kampus sebagai sebuah entitas habitus intelektual justru seharusnya memelihara kultur demokrasi dan ada tradisi dialog di dalamnya," tambah dia.

Dalam laporan tersebut, Djaali tak hanya melaporkan Ubaedillah, tetapi juga melaporkan dosen lainnya. Langkah ini dilihat sebagai langkah anti-demokrasi.

"Pelaporan dosen ini sebagai langkah anti-demokrasi dan langkah yang bertentangan dengan habitus intelektual dan juga bertentangan dengan karakter scientific attitude serta ini seharusnya tidak terjadi di lingkungan kampus," dia menegaskan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/28/14343421/langkah-mantan-rektor-unj-melapor-ke-bareskrim-ditanggapi-para-dosen

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke