Salin Artikel

Angka Perceraian Tinggi karena Medsos, KPAI Minta Orangtua Ingat Nasib Anak

Hal ini disampaikan untuk menanggapi fenomena baru di Kota Depok. Menurut Pengadilan Agama setempat, angka perceraian pasangan yang disebabkan masalah dari media sosial menjadi yang mayoritas dari keseluruhan kasus.

"Saat orangtua mengambil keputusan untuk bercerai, mereka harus berpikir nasib anak-anaknya. Saya juga menyarankan pasangan bijak menggunakan media sosial, karena media sosial merupakan dunia maya yang jika ada orang memberi komentar belum tentu memahami konteks dari sebuah status," kata Komisioner KPAI Bidang Pengasuhan Rita Pranawati saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (1/10/2017).

(baca: Fenomena Baru di Depok, Mayoritas Suami Istri Bercerai karena Medsos)

Rita menjelaskan, media sosial sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang jauh lebih bermanfaat, seperti bersilaturahim hingga menjalin hubungan baik dengan kerabat yang jarang ditemui.

Dia juga berpandangan, pasangan suami istri sebaiknya lebih memperbanyak komunikasi secara langsung dan mengurangi interaksi hanya melalui media sosial.

"Komunikasi pasangan suami istri harus lebih intensif, asertif dan terbuka, sehingga pasangan dapat terus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu, komunikasi langsung tanpa media sosial sangat penting dan dari situ pasangan belajar berempati dan menyelesaikan masalah lebih baik," tutur Rita.

Sebelumnya, Panitera Pengadilan Agama Kota Depok, Entoh Abdul Fatah, mengatakan penyebab perceraian akibat kecemburuan di media sosial merupakan fenomena baru.

Sebab, dulunya kasus perceraian lebih banyak dilatarbelakangi masalah ekonomi.

"Contoh saja, ketika ada status Facebook yang romantis dengan pihak lain, itu menjadikan suami atau istri cemburu dan berujung pertengkaran hingga akhirnya cerai," ujar Entoh saat dihubungi pada Sabtu (30/9/2017).

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/01/16370191/angka-perceraian-tinggi-karena-medsos-kpai-minta-orangtua-ingat-nasib

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke