Salin Artikel

Demi Bertemu Menkes, Petani Asal Jepara Bersepeda ke Jakarta

Di bagian belakang sepeda yang nampak berdebu itu terikat sebuah tas dan dua botol plastik berisi air.

Lalu sebuah  tiang kayu kecil dengan bendera Merah Putih juga terikat di sana ditambah sebuah kertas yang dilapisi plastik dengan tulisan berbunyi "Jepara Jakarta".

Pria pengayuh sepeda itu bernama Harjoko (47), warga Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Baca: Kakek Ini Keliling Indonesia Naik Sepeda demi Bertemu Kawan Sekolah

Pria yang berprofesi sebagai buruh tani ini mengaku sudah bersepeda dari kota asalnya itu 10 hari lalu dengan tujuan Jakarta.

Apa yang hendak dicari di Jakarta hingga bapak dua anak ini nekat bersepeda sejauh lebih dari 500 kilometer?

"Saya ingin menemui Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan menteri kesehatan," kata Harjoko.

Lalu hal apa yang ingin disampaikan Harjoko hingga dia perlu menyempatkan diri bersepeda ratusan kilometer ke Jakarta?

Kami pun duduk di sebuah warung kopi. Sambil "menyeruput" kopi dan mengisap sebatang rokok, Harjoko membeberkan tujuannya ke Ibu Kota.

Dia menyebut membawa tiga aspirasi untuk disampaikan ke organisasi profesi kedokteran dan menteri kesehatan.

"Saya ingin meminta IDI dan menteri  mendirikan rumah aspirasi kesehatan di Jepara," kata Harjoko.

Rumah aspirasi menurut Harjoko amat penting sebagai tempat warga mengadu jika menghadapi masalah terkait pelayanan kesehatan.

"Selama ini hanya ada kotak saran di puskesmas yang isinya hanya menanyakan apakah warga puas atau tidak dengan pelayanan yang diberikan," kata dia.

Baca: Pencari Suaka Tulis Buku Kebudayaan hingga Bersepeda Jakarta-Bali

Menurut Harjoko, kotak saran itu tak memadai jika warga mengalami masalah dengan pelayanan. Apalagi, jika berhadapan dengan aparatur pemerintah, warga desa cenderung sungkan dan takut bersuara.

"Jadi angan-angan saya, rumah aspirasi itu dikelola para relawan sehingga warga enggak sungkan menyampaikan keluh kesahnya," tambah dia.

Aspirasi kedua yang ingin disampaikannya ke menteri kesehatan adalah mendekatkan layanan kesehatan ke warga desa.

"Jika bisa layanan kesehatan itu bisa dijangkau warga yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda," ujarnya.

Harjoko mengakui, kediamannya berjarak tak terlalu jauh dari layanan kesehatan tetapi banyak warga yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai puskesmas atau layanan kesehatan lainnya.

Sedangkan aspirasi ketiga, Harjoko ingin pemerintah mewajibkan adanya kebun tanaman herbal di daerah-daerah jika bisa hingga di tingkat kecamatan.

Lalu dari mana Harjoko mendapatkan ide untuk bersepeda dari Jepara ke Jakarta? Dia menjawab ide itu datang begitu saja.

"Saya setiap hari menggunakan sepeda jadi saya pikir kenapa tidak pergi ke Jakarta naik sepeda," ujarnya sambil tertawa.

Ide untuk ke Jakarta dengan menggunakansepeda ini, lanjut dia, sudah muncul setahun lalu. Namun, dia baru berangkat 10 hari lalu setelah menganggap memiliki bekal yang cukup.

"Saya membawa uang Rp 500 ribu dan pakaian lima potong," kata dia.

Sepanjang perjalanan, Harjoko mengatakan, bermalam di masjid atau rumah sakit. Dan, sepanjang jalan dia kerap mendapat bantuan dari sesama penunggang sepeda.

"Saya banyak mendapat bantuan seperti air minum bahkan uang untuk membeli makan," katanya.

Baca: Bersepeda dari Jakarta ke Jogja, Samsuddin Bawa "Badak" hingga "Gajah" untuk Anak-anak

Setelah tiba di Jakarta, Harjoko bertekad untuk bertemu dengan Ketua IDI dan menteri kesehatan.

"Saya akan menunggu sampai bertemu. Setidaknya, saya mendapatkan stempel atau apapun sebagai bukti bahwa aspirasi saya didengar," Herjoko menegaskan.

Setelah kopi habis diminum dan rokok habis diisap, Herjoko kembali ke atas sepedanya dan melanjutkan perjalanan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/04/14292741/demi-bertemu-menkes-petani-asal-jepara-bersepeda-ke-jakarta

Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke