Salin Artikel

Kisah Indah Pujiyanti, Pelayan Sejumlah Gubernur di Jakarta

Selama bekerja, semua gubernur dan wakil gubernur di Ibu Kota bersikap baik pada semua pegawai di Balai Kota, termasuk dirinya. Indah pun cukup dekat dengan para pemimpin itu karena selalu menyiapkan makanan buat mereka.

Indah memiliki kesan tersendiri terhadap semua pemimpin yang pernah dilayani. Saat Prijanto menjabat sebagai wakil gubernur, ia pernah diberangkatkan ke Tanah Suci untuk umrah.

"Iya Alhamdulillah (dekat). Semuanya berkesan. Bapaknya juga baik-baik. Pak Prijanto juga baik sampe aku juga bisa umrah, Pak Ahok pun. Semua Bapak-Bapak yang menjabat di sini baik," kata Indah saat ditemui di Balai Kota, Jumat (6/10/2017).

Setiap ada pergantian gubernur dan wakil gubernur, Indah dan pegawai lainnya selalu mengucapkan terima kasih kepada pemimpin yang telah menyelesaikan masa jabatannya. Biasanya, akan ada acara perpisahan di Balai Kota untuk melepas para pemimpin itu.

Namun, hal itu tak bisa dilakukan saat Ahok mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gubernur dan ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

"Yang sebelum-sebelumnya kami kan pasti ada perpisahan. Di situlah ngucapinnya. Kalau sekarang kan jauh, Bapaknya (Ahok) jauh. Belum tentu kan juga bisa ketemu, jenguk juga kan terbatas," kata Indah.

Indah mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ahok melalui secarik surat yang dikirim ke Mako Brimob melalui staf pribadi Ahok, Sakti Budiono.

Mulanya, Indah melihat akun Instagram Ahok yang dikelola timnya, @basukibtp. Ia mengecek banyak warga yang mengirim surat dan dibalas Ahok. Indah pun melakukan hal yang sama.

Lihat: Saya Terharu, Enggak Sangka Pak Ahok Masih Ingat Sama Saya

Indah mengirim surat itu pada Selasa (3/10/2017) lalu dan menerima balasannya pada Kamis (5/10/2017). Ia tak menyangka surat itu dibalas dengan cepat.

"Aku bersurat itu karena aku pikir kan Bapaknya udah enggak di sini, jadi ya karena ingin mengucapkan terima kasih itu dengan bersurat. Aku enggak sangkanya secepat itu dibales," kata di.

Indah melayani Ahok sejak masih menjabat sebagai wakil gubernur. Ketika Ahok menjadi gubernur, Indah tetap diminta untuk menyiapkan makanannya. Saat ini, Indah juga yang setiap hari membawa makanan untuk Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/06/11161911/kisah-indah-pujiyanti-pelayan-sejumlah-gubernur-di-jakarta

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke