Salin Artikel

Gedoran Pintu dan Jeritan Minta Tolong dari Dalam Pabrik Mercon

“Langit sampai gelap,” ujar Yahya, tukang servis kompor, yang saat itu berada di dekat lokasi kejadian, kepada Kompas.

Setelah itu, terdengar suara pintu gerbang yang digedor-gedor pintu gerbang depan pabrik. Mereka memukul-mukul  sambil berteriak minta tolong.

Apa daya, kondisi gerbang terkunci. Warga kesulitan menolong mereka. Sementara api dari dalam pabrik mercon tersebut terus berkobar semakin besar.

Yahya melihat ada beberapa karyawan pabrik yang berhasil lolos dari kobaran api dengan melompati pagar setinggi 3 meter. Sementara yang tidak bisa melompati, hanya bisa memukul-mukul gerbang dan berteriak.

Sekitar 15 menit kemudian pintu gerbang baru bisa dibuka. Mereka yang di balik pintu gerbang masih bisa selamat. Tetapi, masih ada jeritan minta tolong dari dalam gudang.

“Tetapi masih ada suara teriakan meminta tolong dari dalam sehingga warga memasang tangga serta menjebol dinding samping kanan untuk mengeluarkan pegawai yang terjebak,” kata Tio, warga Kosambi lainnya.

Dinding sudah dijebol, beberapa karyawan lagi bisa menyelamatkan diri. Tetapi, lagi-lagi masih ada jeritan minta tolong dari dalam gudang. “Banyak suara perempuan muda,” kata Tio.

Fitri (18), adalah salah satu karyawan pabrik mercon yang selamat. Saat kejadian, dia panik berlari mencari tempat perlindungan. Dia sadar tidak mungkin masuk ke dalam bangunan pabrik karena api berasal dari luar dan “berlari” ke dalam.

“Kami tidak mungkin keluar melalui pintu depan karena terkunci dan terdapat kobaran api,” kata Fitri.

Menurut Fitri, semuanya berlari namun tak tau ke mana. Mereka terjebak di dalam, karena pintu gerbang terkunci. Karyawan yang di bagian dalam gudang terjebak dan tisak bisa menyelamatkan diri.

”Ada karyawan yang memberi tahu saya untuk segera masuk ke bak air,” ujarnya.

”Saya langsung menceburkan diri ke sana,” lanjut Fitri.

Fitri bersama dengan empat orang lainnya berada di dalam bak selama 30 menit.  Setelah itu, dia berupaya keluar dengan memanjat dinding bak dan menjebol asbes. Dia pun selamat.

Menurut Komandan Petugas Pemadam Kebakaran Tangerang, Darda Khadafi, saat pemadam kebakaran tiba di lokasi pukul 10.30, pintu gerbang memang terkunci. Pintu itu satu-satunya jalan keluar.

"Waktu kami datang, beberapa sudah diselamatkan oleh warga yang membobol tembok. Tidak semua, yang lain terjebak di dalam," kata Darda kepada KompasTV, Kamis (26/10/2017).

Setelah petugas pemadam masuk ke dalam, mereka menemukan tumpukan orang di belakang gudang dalam kondisi mengenaskan. Mereka terbakar dan sudah tidak bernyawa.

"Korban ada di dalam bertumpuk, ada produksi, pintu gerbang dikunci, tidak ada akses keluar," kata Darda.

Dari kebakaran itu, hingga Kamis malam, tercatat ada 47 orang meninggal dunia, 46 orang luka-luka, sementara 10 orang lagi masih dalam pencarian. Korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramat Jati, dan korban luka berada di tiga rumah sakit di kawasan Tangerang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/27/08240771/gedoran-pintu-dan-jeritan-minta-tolong-dari-dalam-pabrik-mercon

Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke